Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Indika (INDY) Siap Operasikan PLTU Cirebon II, Tambah Cuan

Grup Indika Energy (INDY) melalui Cirebon Power menargetkan PLTU Cirebon Unit II bisa beroperasi pada pertengahan Mei 2023.
Grup Indika Energy (INDY) melalui Cirebon Power menargetkan PLTU Cirebon Unit II bisa beroperasi pada pertengahan Mei 2023.
Grup Indika Energy (INDY) melalui Cirebon Power menargetkan PLTU Cirebon Unit II bisa beroperasi pada pertengahan Mei 2023.

Bisnis.com, CIREBON - Grup PT Indika Energy Tbk. (INDY), Cirebon Power memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) unit 2 di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bisa beroperasi pada pertengahan Mei 2023.

Wakil Direktur Cirebon Power, Joseph Pangalila mengatakan, progres pembangunan PLTU teranyar milik Cirebon Power tersebut sudah 99,81 persen. Saat ini, pihaknya masih melakukan commissioning. 

Dalam proses commissioning, lanjut Joseph, PLTU unit 2 ini sudah mampu memproduksi 581.000 MWh yang disuplai ke jaringan listrik Jawa-Madura-Bali. 

"Kami berharap setelah unit 2 ini selesai, bisa berkontribusi juga bagi pembangunan daerah," kata Joseph di Kabupaten Cirebon, Minggu (9/4/2023). 

Diklaim Joseph, pembangkit listrik ini mampu menekan emisi lantaran menggunakan teknologi ramah lingkungan super critical boiler dan ultra super critical. Menurutnya, keunggulan teknologi itu sekaligus bentuk komitmen perusahaan menjaga agar emisi pembangkit tetap di bawah ambang batas. 

"Saat ini PTBAE-PU (Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha) yang kita terima surplus. artinya, tingkat emisi di bawah batas yang diberikan pemerintah. Ini yang akan kita pertahankan terus untuk kita pakai ke depan," kata Joseph. 

Pembangkit Cirebon Power Unit II berkapasitas 1000MW, dan menerapkan teknologi ultra super critical boiler dengan tekanan dan suhu yang sangat tinggi, sehingga bisa mencapai tingkat efisiensi maksimal untuk memproduksi listrik.

PLTU Cirebon II ini menelan biaya investasi senilai US$2,1 miliar. Proyek ini juga diperkirakan akan memiliki kebutuhan batu bara untuk operasionalnya mencapai 40 juta ton per tahun.

Kementerian ESDM mendorong Cirebon Power segera mengoperasikan PLTU unit 2 berkapasitas 1x1.000 Megawatt untuk memasok listrik jaringan Jawa-Madura-Bali. 

Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Priharto Dwinugroho mengatakan pembangkit milik Cirebon menggunakan teknologi ultra super critical. Sehingga, mampu meningkatkan efisiensi penggunaan batu bara sampai 40 persen.

Klaim pihak Kementerian ESDM, emisi yang dihasilkan dari aktivitas pembangkit tersebut lebih rendah dibandingkan PLTU Unit I Cirebon. 

“Mereka (Cirebon Power) sudah melakukan rencana untuk mengurangi emisi. Ini pembangkit batu bara, tidak lepas dari rencana pengurangan emisi. Jadi saya kira kita harus dorong," kata Priharto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper