Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2022 Ciamik, PAM Mineral (NICL) Targetkan Pertumbuhan Produksi Nikel pada 2023

PAM Mineral (NICL) berencana menaikkan produksi nikel pada 2023, setelah mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 170 persen menjadi Rp1,13 triliun di 2022.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter). (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA  — Emiten tambang produsen nikel, PT PAM Mineral Tbk. (NICL), mencatatkan kinerja yang ciamik dengan membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp1,13 triliun sepanjang 2022, meningkat tajam sebesar 170 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp419 miliar. Untuk itu, NICL berencana meningkatkan produksi bijih nikelnya pada 2023

Dari sisi laba usaha, NICL mencatatkan peningkatan yang signifikan yakni sebesar 208 persen dari sebelumnya sebesar Rp59,4 miliar menjadi sebesar Rp183 miliar.

Sementara dari sisi bottom line, laba bersih NICL mengalami peningkatan yang lebih tinggi lagi sebesar 230 persen dari sebesar Rp45,5 miliar menjadi sebesar Rp150 miliar sepanjang 2022.

Dari sisi Neraca, total aset NICL mencatatkan pertumbuhan sebesar 44 persen dari Rp417 miliar menjadi sebesar Rp600 miliar pada 2022. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan ekuitas sebesar 43 persen dari sebesar Rp347 miliar menjadi sebesar Rp497 miliar.

Direktur Utama PAM Mineral Ruddy Tjanaka menerangkan dari sisi utang, perseroan tidak membukukan peningkatan utang kepada pihak ketiga yang signifikan. Perseroan pun tidak memiliki utang bank.

”Kami bersyukur apa yang telah kami persiapkan dan kami usahakan di tahun 2022. Perseroan mencapai kinerja yang memuaskan. Peningkatan tersebut ditopang terutama oleh kenaikan volume penjualan dan harga nikel dunia," jelasnya dalam keterangan, Rabu (5/4/2023).

Lebih jauh, dia mengklaim NICL tetap menjalankan kegiatan operasinya dengan cukup baik kendati 2022 masih terjadi pasca pandemi Covid-19 serta perekonomian dunia yang penuh tantangan. Peningkatan kinerja operasional dan keuangan NICL ini akan menambah nilai bagi pemegang saham perseroan.

”Pada 2023, Perseroan akan fokus  untuk meningkatkan  produksi nikel dari sebelumnya sebesar 2,1 juta ton menjadi  sebesar 2,6 juta ton.  Kami sudah memperoleh persetujuan RKAB dari ESDM untuk rencana peningkatan produksi kami," urainya.

Dia menerangkan fokus ke depan akan menambah cadangan nikel baik melalui optimalisasikan dari di wilayah IUP Perseroan di Morowali maupun wilayah IUP anak perusahaan di Konawe.

"Selain itu, kami juga akan mencari peluang IUP baru baik secara organik maupun anorganik mendukung rencana Perseroan,” katanya.

Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap hilirisasi nikel serta partisipasi aktif masyarakat lingkar tambang, NICL yakin dapat mencapai rencana bisnis yang telah disusun tahun ini.

NICL terangnya, berkomitmen melakukan ekplorasi berkelanjutan serta menjaga prinsip konservasi mineral melalui optimasi pemanfaatan bijih nikel yaitu memanfaatkan sumber daya mineral dan melakukan diversifikasi produk.

Diversifikasi produk dilakukan dengan pembagian berdasarkan persentasi kadar nikel yang terkandung dalam bijih menjadi bijih kadar rendah, bijih kadar menengah dan bijih kadar tinggi (low grade, middle grade, dan high grade).

NICL melakukan pemanfaatan bijih kadar rendah (low grade) dengan melakukan optimalisasi cut off grade sehingga bijih kadar rendah yang sebelumnya dianggap waste dapat diolah dan dipasarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper