Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAM Mineral (NICL) Catat Laba Bersih Meroket 206 Persen di Kuartal I/2022

Dengan catatan kinerja positif, PAM Mineral (NICL) bakal pertimbangkan pembagian dividen di masa mendatang.
Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi melakukan pencatatan saham perdana pada Jumat (9/7/2021), dan menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada tahun ini.
Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi melakukan pencatatan saham perdana pada Jumat (9/7/2021), dan menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal pertama 2022, dengan laba melesat 206 persen.

Direktur Keuangan NICL Herman Thio mengungkapkan perseroan meraih laba bersih Rp24,73 miliar pada kuartal I/2022, melesat 206 persen dari periode sama tahun lalu Rp8,08 miliar.

Hal itu didapat dari raihan pendapatan bersih yang melesat 126,32 persen menjadi Rp 222,20 miliar di kuartal I/2022 dari kuartal I/2021 Rp98,18 miliar.

Pendapatan diperoleh dari sejumlah klien di antaranya PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy, PT Guang Ching Nikel and Stainless Steel, PT Kyara Sukses Mandiri, PT Sulawesi Mining Indonesia, dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel.

Dengan kenaikan pendapatan ini, aset NICL tercatat Rp521,33 miliar, naik 25 persen dari Desember 2021 senilai Rp 417,35 miliar, sementara kas dan setara kas juga naik 40,11 persen menjadi Rp138,54 miliar dari Rp 98,88 miliar.

Pada akhir 2021, NICL mencatatkan pendapatan Rp419,45 miliar, melonjak 123,09 persen dari Rp188,02 miliar pada 2020 dan laba bersih naik 42,14 persen menjadi Rp45,50 miliar dari Rp32,01 miliar.

“Kinerja positif dipengaruhi peningkatan penjualan nikel. Tren positif ini diteruskan dari 2020 saat pendapatan kami naik signifikan sebesar Rp188,02 miliar setelah penjualan nikel IBM dimulai,” kata Herman dalam paparan publik, Rabu (6/7/2022).

Terkait dengan dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) saat NICL listing 9 Juli 2021, IBM juga mendapatkan alokasi dana untuk eksplorasi penambahan cadangan bijih nikel di area blok kerja.

Blok-blok ini memakai nama figur publik yakni BCL A, BCL B, Raisa, Kartini B, Tiara, dan Syahrini dengan total luas sekitar 51 hektare (ha) di dalam area pertambangan dengan IUP atas nama perseroan di Morowali.

Adapun pada 2021, NICL tidak melaksanakan pembagian dividen atas laba bersih tahun 2020. Namun, kata Herman, sebagai perusahaan terbuka, pada tahun- tahun mendatang dengan mempertimbangkan kemampuan perseroan dan aspek lainnya, perseroan membuka peluang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, dengan pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper