Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Total Bangun Persada (TOTL) Rela Tekan Profit Margin Demi Persaingan Tender

Total Bangun Persada (TOTL) mencatatkan penurunan laba sepanjang tahun 2022. Ini karena TOTL perlu menekan margin untuk bersaing dalam mendapatkan tender.
Total Bangun Persada (TOTL) /Istimewa
Total Bangun Persada (TOTL) /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi, PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) mencatatkan adanya penurunan laba meski terdapat peningkatan pendapatan. Manajemen lantas menyebut TOTL perlu menekan profit margin agar dapat bersaing dalam tender.

Sekretaris Perusahaan TOTL Anggie S. Sidharta mengatakan adanya peningkatan pendapatan disokong oleh carryover yang cukup besar dari outstanding works pada tahun-tahun sebelumnya. Adanya penurunan disebabkan TOTL perlu menekan profit margin agar mampu bersaing dalam proses tender.

“Meski adanya kenaikan pada pendapatan 2022, perusahaan perlu menekan profit margin agar tetap dapat bersaing dalam proses tender,” ujar Anggie kepada Bisnis, Selasa (4/4/2023).

Dia mengatakan TOTL menargetkan pendapatan sebesar Rp2,3 triliun pada 2023. Sementara untuk laba TOTL menargetkan sebesar Rp95 miliar.

Menurutnya, prospek bisnis akan lebih baik dari dua tahun sebelumnya. Meski demikian, masih terdapat beberapa faktor yang perlu diwaspadai seperti konflik geo politik, inflasi harga material hingga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, TOTL mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,27 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut meningkat 30,46 persen dari Rp1,74 triliun secara year-on-year (YoY).

Rinciannya, TOTL mencatatkan pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp2,25 triliun atau naik 30,43 persen, dan pendapatan lainnya sebesar Rp19,86 miliar atau naik 33,88 persen.

Beban pokok pendapatan TOTL mencapai Rp2 triliun sepanjang 2022. Beban tersebut meningkat dari Rp1,53 triliun pada 2021.

TOTL mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp91,67 miliar. Laba tersebut turun 9,83 persen dari Rp101,68 miliar pada 2021.

Adapun hingga akhir Desember 2022, TOTL mencatatkan jumlah aset sebesar Rp2,99 triliun. Aset tersebut naik dari Rp2,72 triliun pada 2021.

Jumlah liabilitas TOTL mencapai Rp1,75 triliun per 31 Desember 2022. Jumlah tersebut naik dari Rp1,49 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas TOTL mencapai Rp1,24 triliun pada akhir 2022. Naik dari Rp1,23 triliun pada akhir 2021.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi peningkatan 22,55 persen dari Rp758,87 miliar menjadi Rp931,26 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper