Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pipeline Proyek Rp9,8 Triliun, Total Persada (TOTL) Targetkan Pulih 2024

Berdasarkan pipeline TOTL setidaknya terdapat proyek yang dapat dikerjakan antara Rp9 triliun-Rp10 triliun.
Total Bangun Persada/Istimewa
Total Bangun Persada/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor swasta, PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL) menilai kinerjanya dapat pulih seperti saat sebelum pandemi Covid-19 pada 2024 dengan pengerjaan proyek baru yang signifikan.

Presiden Direktur Total Bangun Persada Janti Komadjaja mengungkapkan saat ini sudah banyak proyek desain yang sedang dikerjakan para developer, sehingga dalam waktu 2-3 tahun kontraktor akan mendapatkan banyak permintaan pembangunan.

"Kalau melihat proses konstruksi dari gambar sampai terjadinya proyek didesain, pemberi tugas menghitung anggaran, baru cari kontraktor, baru proyek jalan. Bicara desainer, pekerjaan di meja mereka banyak proyek baru. Rencana developer membangun sudah menumpuk di meja," jelasnya saat paparan publik, Jumat (10/9/2021).

Waktu yang dibutuhkan dari proses desain hingga pembangunan proyek butuh waktu hingga 3 tahun. Berdasarkan pipeline perseroan setidaknya terdapat proyek yang dapat dikerjakan antara Rp9 triliun-Rp10 triliun.

Proyek-proyek yang tengah dihitung perseroan dan masih dalam tahap tender mencapai Rp9,81 triliun. Proyek tersebut terutama untuk proyek swasta terdiri atas 75 persen pelanggan baru dan 25 persen pelanggan berulang.

Sektor yang disasar secara rinci diisi proyek apartemen 32 persen, bangunan multi fungsi (mixed use) 21 persen, industri 19 persen dan data center 10 persen.

Perseroan juga masih menyasar proyek-proyek pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan gedung pendidikan.

"Tetap ada proyek-proyek itu, untuk sampai menyumbang omzet ke laporan keuangan perlu 3 tahun lagi, sekitar 2024 ada jalan, mudah-mudahan pulih di sekitar 2024 itu," urainya.

Dia meyakini proyek pembangunan data center dan industri mulai akan menjadi tren di masa mendatang, sehingga proyek dari dua sektor ini mulai masuk perhitungan dan menambah sektor baru dalam proyek pembangunan perseroan.

Pada 2021, target perolehan kontrak baru adalah sebesar Rp1,5 triliun dengan realisasi per 10 September 2021 mencapai Rp950 miliar.

Sementara target pendapatan TOTL mencapai Rp1,5 triliun, dengan realisasi pendapatan mencapai Rp846 miliar per semester I/2021. Sedangkan, target laba bersih mencapai Rp75 miliar dengan realisasi sebesar Rp51 miliar per semester I/2021.

Adapun, belanja modal atau capital expenditure perseroan sudah terserap sekitar Rp317 juta per semester I/2021 dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp3 miliar. Fokus belanja modal tahun ini terkait peralatan proyek, pengembangan perangkat lunak TIK dan perangkat keras TIK.

Direktur Total Bangun Persada Moeljati Soetrisno menerangkan pendapatan perseroan pada tahun ini didominasi dari pengerjaan kontrak tahun-tahun sebelumnya.

"Setidaknya backlock pengerjaan dari kontrak tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Kami bisa berani bilang untuk sampai 2021 revenue bisa mencapai target, dari semua kontrak yang sudah didapatkan sebelumnya," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper