Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Naik 5,48 Persen, Ini Deretan Saham Emiten Minyak Bumi yang Melesat

Kenaikan harga minyak mentah turut berdampak pada melesatnya saham-saham emiten produsen minyak bumi di Indonesia.
Aktivitas di kilang minyak Nasiriyah, Irak./Bloomberg.
Aktivitas di kilang minyak Nasiriyah, Irak./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah melonjak pada awal pekan ini setelah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi dan sekutunya (OPEC+) secara tiba-tiba memangkas produksi lebih dari 1 juta barel per hari pada Minggu (2/4/2023).

Diketahui, Arab Saudi memimpin kartel dengan menjanjikan pengurangan pasokan 500.000 barel per hari. Sesama anggota OPEC+ termasuk Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Aljazair mengikuti, sedangkan Rusia mengatakan pengurangan produksi yang diterapkan dari Maret hingga Juni akan berlanjut hingga akhir 2023.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.45 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 5,48 persen ke posisi US$79,82 per barel, sedangkan minyak Brent naik 5,31 persen ke level US$84,13 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut turut berdampak pada melesatnya saham-saham emiten produsen minyak bumi di Indonesia. Beberapa di antaranya yakni PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), hingga PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC).

Berdasarkan data RTI, pada perdagangan Senin (3/4/2023) pukul 10.55 WIB, saham ENRG terpantau naik 2,68 persen ke level Rp230 per lembar. Saham emiten Grup Bakrie itu terus bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan dengan kenaikan tertinggi mencapai Rp244 per lembar.

Selain itu, saham ESSA juga mencatatkan kenaikan 1,06 persen atau 10 poin menjadi Rp955 per saham. 

Emiten minyak bumi yang mencatat kenaikan harga saham lainnya yakni PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) sebanyak 4,95 persen atau 50 poin ke level Rp1.055 per lembar saham. Saham MEDC juga terpantau bergerak di zona hijau dengan kenaikan tertinggi Rp1.110 per lembar sesaat setelah pembukaan.

Diberitakan sebelumnya, MEDC mencatatkan laba bersih senilai US$531 juta atau setara Rp7,94 triliun (dengan asumsi kurs Rp 14,968.65) sepanjang 2022. Capaian ini naik lebih dari 10 kali lipat secara tahunan atau dari posisi US$47,01 pada 2021.

Tak hanya itu, saham PT Elnusa Tbk. (ELSA) juga terpantau naik 3,85 persen ke level Rp324 per saham. Pada 2022, ELSA berhasil mencetak laba bersih mencapai Rp378 miliar. Laba bersih tersebut tumbuh 248 persen year on year (yoy) disebabkan adanya peningkatan aktivitas di hulu migas. 

Terakhir, emiten BUMN PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga mencatat kenaikan harga saham 0,72 persen ke level Rp1.390 per lembar. Saham anak usaha Pertamina itu juga terpantau bergerak di zona hijau sejak pembukaan perdagangan dengan kenaikan tertinggi menyentuh Rp1.420 per lembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper