Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Pangkas Produksi, Harga Minyak Mentah Melambung

Harga WTI untuk pengiriman bulan Mei naik 7,6 persen menjadi US$81,39 per barel pada Senin (3/4/2023) pukul 6:01 pagi waktu Singapura.
Api menguar dari pipa di kilang minyak di Kalimantan, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian
Api menguar dari pipa di kilang minyak di Kalimantan, Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak naik tajam pada awal pekan setelah OPEC+ secara tak terduga mengumumkan pemangkasan produksi minyak mentah pada hari Minggu, di mana Arab Saudi memimpin dengan pemotongan produksi sebesar 500.000 barel per hari mulai bulan Mei.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik di atas US$81 per barel, memperpanjang kenaikan selama dua minggu karena harapan akan pasar yang lebih ketat, serta mengurangi kekhawatiran atas krisis perbankan global.

Harga WTI untuk pengiriman bulan Mei naik 7,6 persen menjadi US$81,39 per barel pada Senin (3/4/2023) pukul 6:01 pagi waktu Singapura. Sementara Brent untuk penyelesaian bulan Juni naik 8 persen menjadi US$86,25 per barel.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya berjanji untuk memangkas produksi mulai bulan depan yang akan melebihi 1 juta barel per hari. Pasar sebelumnya memperkirakan OPEC+ akan menahan produksi stabil.

Selain dari pemangkasan dari Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya, Rusia juga menyatakan akan tetap mempertahankan produksi pada tingkat yang rendah. Kabar tentang pemangkasan produksi mengalahkan kelegaan dari kesepakatan antara wilayah Kurdistan semi-otonom Irak dan pemerintah federal untuk melanjutkan ekspor minyak melalui Turki minggu ini.

Harga minyak mentah memasuki bulan April setelah menutup kuartal pertama terburuknya sejak tahun 2020, ketika pandemi menimbulkan penurunan permintaan. Kontrak berjangka berubah-ubah ketika para pedagang menimbang risiko jangka pendek dari krisis perbankan hingga mogok di Prancis, meskipun ada optimisme jangka panjang atas pemulihan China yang mendukung harga yang lebih tinggi sepanjang tahun ini.

“Pemotongan baru, jika sepenuhnya dilaksanakan oleh grup, seharusnya memungkinkan penarikan persediaan material di kuartal kedua,” kata Giacomo Romeo, seorang analis ekuitas di Jefferies, dikutip dari Bloomberg, Senin (3/4/2023).

Hal tersebut, tambahnya, terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, yakni pada kuartal ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper