Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Naik, Laba MNC Land (KPIG) Milik Hary Tanoe Malah Susut

Emiten Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk. (KPIG) catatkan kenaikan penjulan hingga 67,45 persen sepanjang 2022. Meski begitu laba bersih KPIG justru susut.
PT MNC Land Tbk. (KPIG) melakukan ground breaking kawasan Lido World Garden pada Rabu (8/9/2021). -MNC Land
PT MNC Land Tbk. (KPIG) melakukan ground breaking kawasan Lido World Garden pada Rabu (8/9/2021). -MNC Land

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten properti milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk. (KPIG) mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang 2022 hingga 67,45 persen. Namun, laba perseroan menyusut dibandingkan periode sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per akhir Desember 2022, perseroan membukukan pendapatan Rp1,12 triliun sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp699,97 miliar. Dengan kata lain pertumbuhan pendapatan MNC Land mencapai 67,45 persen.

Pendapatan KPIG paling besar datang dari bisnis hotel, resor dan golf sebanyak Rp507,45 miliar. Diikuti bisnis jasa keamanan dan lainnya, bisnis sewa ruang perkantoran, dan bisnis apartemen yang masing-masing sebesar Rp385,32 miliar, Rp219,39 miliar, dan Rp9,70 miliar.

Meskipun demikian, pencapaian tersebut tertekan oleh beban pokok pendapatan perseroan yang juga naik signifikan mencapai Rp715,70 miliar atau naik 25,07 persen dari tahun sebelumnya  sebesar Rp572,25 miliar.

Kenaikan beban pokok tersebut berasal dari seluruh lini bisnis KPIG. Sebagai rincian, kenaikan beban pokok bisnis hotel resort dan golf sebesar 70,25 persen, bisnis jasa keamanan sebesar 3,5 persen, bisnis sewa ruang kantor sebesar 16,83 persen dan bisnis apartemen sebesar 98,46 persen.

Kenaikan beban pendapatan tersebut juga menyebabkan laba perseroan menyusut. Per akhir Desember 2022 laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp177,77 miliar, susut 9,24 persen dibandingkan per akhir 2021 yang mencapai Rp195,8 miliar.

Sementara itu dari pos liabilitas, kewajiban perseroan juga tercatat naik 0,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari semula Rp6,44 triliun menjadi Rp,6,46 triliun. Adapun liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp3,13 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp3,32 triliun.

Adapun total ekuitas perseroan juga tercatat naik 4,13 persen. Per akhir Desember 2022, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan mencapai Rp25,48 triliun, sedangkan per akhir Desember 2021 sebesar Rp24,47 triliun.

Kemudian dari pos aset, total aset perseroan naik 3,36 persen, dari sebelumnya Rp30,91 triliun menjadi Rp31,95 triliun. Utamanya, kenaikan jumlah aset ini berasal dari aset tidak lancar perseroan yakni aset tetap yang naik menjadi Rp16,06 triliun dari yang semula Rp15,04 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper