Bisnis.com, JAKARTA – Grup MNC melalui PT MNC Land Tbk. (KPIG) dan PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) memacu pengembangan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Jawa Barat.
Head of investor relations MNC Group Natassha Yunita mengatakan MSIN memiliki target untuk menciptakan Movieland sebagai pusat ekonomi kreatif terbesar di Asia Tenggara melalui KEK Lido. Proyek MNC Land yang berukuran 21 hektare tersebut diharapkan dapat membuat produksi film menjadi lebih efektif dan mampu menurunkan overhead cost produksi MSIN.
MSIN juga berencana untuk membuka Movieland untuk publik sehingga masyarakat dapat menyaksikan proses produksi maupun mengikuti tur untuk melihat untuk melihat backlot, fasad, dan fasilitas menarik dalam pembuatan film atau sinetron.
“Pada akhirnya dapat memberikan alur pendapatan baru bagi MSIN,” jelas Natasha, Kamis (22/12/2022).
MSIN menggelontorkan dana tidak lebih dari Rp300 miliar untuk pembangunan Movieland di KEK Lido. Sementara untuk KPIG merencanakan investasi senilai Rp30 triliun di KEK Lido dalam 10 tahun ke depan.
Adapun beberapa proyek yang sudah beroperasional adalah Lido Lake Resort yang sudah beroperasi, dan Hotel Lido Extension yang akan beroperasi pada semester II/2023. Selain itu, Golf Course 9 Hole pertama juga sudah selesai dibangun, dan 9 Hole kedua sedang dalam proses penyelesaian dan siap beroperasi.
Kemudian, terdapat Movieland yang telah selesai dalam pembangunan tahap pertama dan akan melakukan syuting perdana pada Desember 2022. Lido Music and Arts Centre juga akan siap menggelar event internasional pertama pada Juni 2023.
KEK Lido diperkirakan menyerap investasi hingga US$4,1 miliar atau setara Rp63,93 triliun (kurs JISDOR Rp15.594) dalam jangka waktu 20 tahun. KEK Lido juga ditargetkan dapat menarik kedatangan 6 juta sampai 7 juta wisatawan per tahunnya.
Baca Juga
“Hal tersebut berpengaruh pada peningkatan inflow devisa dari wisatawan mancanegara dan penghematan outflow devisa dari wisatawan domestik, yang akan lebih memilih KEK Lido dibanding bepergian ke luar negeri,” ujar Natasha.
Natasha mengatakan berbagai perkembangan ditambah dengan insentif, fasilitas, dan kemudahan lainnya berkat status KEK akan membuat KEK Lido berkontribusi signifikan terhadap devisa negara. Devisa ini berasal dari kegiatan investasi asing, kedatangan wisatawan mancanegara, dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah (LPE).
Percepatan LPE dapat tercapai melalui adanya penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan asli daerah, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan ekonomi kreatif. Proyek MNC Land juga turut memberdayakan warga sekitar untuk ambil bagian baik dengan menggandeng UMKM maupun membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
“Keseluruhan proyek KEK Lido diperkirakan akan membuka lapangan kerja baru bagi 30.000 orang dalam 5 tahun,” ujar Natasha.