Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan ke level 6.865 pada perdagangan hari ini, Kamis (30/3/2023).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG membentuk rising window bersamaan dengan penguatan pada perdagangan kemarin Rabu, (29/3/2023). Kemudian terdapat pelebaran positive slope pada MACD yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan.
Salah satu sentimen positif bagi IHSG adalah berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah ke level terhadap dolar AS. Mata uang rupiah ditutup menguat 0,20 persen atau 29,5 poin ke level Rp15.055 per dolar AS.
“Hal ini masih terkait dengan bantuan likuiditas oleh The Fed dan rencana peningkatan program bantuan likuiditas dari otoritas di AS,” ujar Valdy dalam riset, Kamis (30/3/2023).
Adapun keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen kembali diapresiasi oleh pelaku pasar. Hal ini terlihat dari penguatan harga saham-saham perbankan. Selain itu, penguatan mayoritas indeks global di Rabu (29/3) turut memberikan sentimen positif bagi IHSG hari ini.
Indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound dengan ditopang oleh harga saham-saham teknologi. Beberapa diantaranya adalah Meta, Netflix, dan Apple yang menguat sekitar 2 persen, sedangkan Amazon menguat hingga 3 persen.
Baca Juga
Saham sejumlah bank regional juga menguat pada perdagangan kemarin. Hal ini didasari oleh pandangan pasar bahwa The Fed dinilai mampu membatasi dampak penutupan Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
Indeks-indeks di Eropa juga ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Harga saham UBS sempat menguat hingga 4,5 persen sebagai respons penunjukkan kembali Sergio Ermotti sebagai group CEO pasca akuisisi Credit Suisse.
Sementara indeks-indeks utama di Asia juga menguat setelah Alibaba dikabarkan berencana membagi perusahaan ke dalam 6 group. Rencana tersebut dilakukan untuk membuka peluang pendanaan eksternal dan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Dari pasar komoditas, harga minyak terkoreksi akibat aksi profit taking setelah penguatan dalam beberapa hari terakhir. Koreksi terjadi akibat kekhawatiran akan gangguan pasokan masih menjadi perhatian pasar.
Adapun top picks saham dari Phintraco Sekuritas meliputi BBRI, BMRI, TLKM, UNTR, PTBA, KLBF dan TOWR.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.