Bisnis.com, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) berupaya untuk menjadi perusahaan dengan nol emisi pada 2050 meskipun tengah menggarap tiga proyek nikel sekaligus. Sampai akhir 2022, Perseroan berhasil menurunkan emisi hingga 11,41 persen.
Senior Analyst Investor Relation Vale Indonesia Lydia Yohana mengatakan saat ini pengurangan emisi INCO sudah mencapai 11,41 persen dengan target 33 persen pada 2030.
"Pada 2019 Vale berkomitmen menandatangani Paris Agreement untuk menurunkan emisi karbon hingga 33 persen pada 2030 dan menjadi carbon neutral di 2050. Ini sejalan dengan ambisi kami menjadi perusahaan pertambangan yang berkelanjutan," ungkapnya pada Emiten Talk, Rabu (29/4/2023).
Vale sejak awal juga telah berkomitmen melakukan praktik pertambangan berkelanjutan dan dalam hal pengelolaan lingkungan. Hal itu dibuktikan dengan capaian Green Proper Award dari KLHK pada Desember 2022, yaitu penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang menerapkan kepatuhan dan praktik pertambagan serta pengelolaan lingkungan yang baik.
"Vale sudah mendapatkan tiga kali dan satu-satunya perusahaan tambang dan pengolahan nikel terintgrasi yang mendapatkan award ini. Kami juga memiliki target penurunan gas rumah kaca dan dalam proses meningkatkan jumlah area reklamasi di operasi kita dan menurunkan intensitas CO2," tambahnya.
Terkait komitmen tersebut, sejumlah upaya yang telah dilakukan di antaranya telah menggunakan electric boiler dan biodiesel B30 sejak 2019. Val juga sedang melakukan procurement untuk pengadaan electric boiler kedua dengan target commissioning pada 2024.
"Untuk di pabrik Sorowako juga sedang fase percobaan menggunakan kendaraan dan truk listrik di area tambang Sorowako. Kalau berhasil kami akan meningkatkan jumlah kendaraan listrik di Sorowako," jelasnya.
Adapun, di pabrik Vale juga menggunakan LNG untuk menggantikan CSFO dan batu bara, serta menggunakan bahan bakar biomassa.
Rencana Vale Indonesia (INCO) Pangkas Emisi Karbon
INCO berkomitmen menuju net zero emission pada 2050, dengan capaian pengurangan emisi sudah mencapai 11,41 persen saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
11 jam yang lalu