Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor pertambangan PT Petrosea Tbk. (PTRO) mengantongi fasilitas pinjaman senilai US$91,5 juta dan Rp1,45 triliun.
Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto mengatakan, PTRO telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) selaku mandatory lead arranger & bookrunner dengan tenor 60 bulan pada 21 Maret 2023.
“Senior secured term loan facility agreement tersebut terdiri dari komitmen fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang dolar Amerika Serikat sejumlah sampai dengan US$91,5 juta dan dalam mata uang rupiah sampai dengan Rp1,45 triliun,” kata Anto dalam keterangan resmi, Senin (27/3/2023).
Menurutnya fasilitas tersebut akan digunakan untuk mendanai pengembangan usaha melalui akuisisi dan investasi aset tambang serta memperkuat modal kerja PTRO.
Seperti diketahui, PTRO tengah giat melakukan diversifikasi bisnisnya. Februari lalu, Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan mengatakan PTRO telah mencapai pijakan penting dalam implementasi strategi diversifikasi perusahaan ke sektor emas, yaitu untuk pertama kalinya memfasilitasi produksi emas dore bullion di proyek tailing management untuk PT Santana Rekso Nindhana.
Produksi emas tersebut dilakukan di tambang emas milik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Baca Juga
Pada Kamis, 2 Februari 2023, manajemen Petrosea yang diwakili oleh Presiden Komisaris Haji Romo (Robert) Nitiyudo Wachjo, serta Presiden Direktur Romi Novan Indrawan, bersama seluruh pihak terkait menghadiri peresmian pabrik pengolahan tailing tersebut.
“Di proyek ini, scope of work Petrosea mencakup pembangunan, perawatan dan pengelolaan pabrik pengolahan tailing untuk menghasilkan emas,” jelasnya dalam keterangan pers, Senin (6/2/2023).
Romi mengatakan, pencapaian tersebut juga merupakan wujud nyata dari diversifikasi usaha Petrosea ke sektor emas.