Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah pemegang saham PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) atau Primaya Hospital tercatat melepas kepemilikannya atas emiten rumah sakit tersebut dalam sebulan terakhir. Teranyar, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), emiten milik Sandiaga Salahuddin Uno itu melepas seluruh kepemilikan sahamnya yang berjumlah 425,45 juta lembar.
Direktur PRAY Leona Agustine Karnali mengatakan sebelum transaksi SRTG memiliki 425,44 juta saham PRAY dan sesudah transaksi SRTG tidak lagi memiliki saham di PRAY.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari SRTG, pelepasan saham tersebut dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang SRTG sudah lakukan di perseroan," kata Leona dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (22/3/2023).
Sebelumnya, pada bulan lalu PT Awal Bros Citra Batam, Komisaris Utama PRAY Yos Effendi Susanto, dan PT Sehat Abadi Cemerlang juga terpantau melepas kepemilikannya atas saham PRAY.
PT Awal Bros Citra Batam menjual 650.067.824 saham atau 4,66 persen. Dengan harga saham Rp955, maka nilai transaksi mencapai Rp620,81 miliar. Sebelum transaksi, Awal Bros memiliki 3,07 miliar saham PRAY yang setara dengan 22,0 persen.
Transaksi selanjutnya dilakukan oleh Komisaris Utama Famon Awal Bros Sedaya Yos Effendi Susanto. Dia menjual 259.204.000 saham yang setara dengan 1,86 persen seharga Rp954. Dari aksi divestasi itu, Yos Effendi menerima dana sebesar Rp247,28 miliar.
Baca Juga
Aksi pelepasan saham juga dilakukan oleh PT Sehat Abadi Cemerlang. Tak tanggung-tanggung, Sehat Abadi Cemerlang melepas seluruh saham PRAY yang dikempitnya yakni sebanyak 1.986.200.000 saham yang setara 14,23 persen. Saham-saham tersebut dijual harga Rp954 sehingga nilai transaksi mencapai Rp1,89 triliun.
“Transaksi penjualan saham tersebut merupakan divestasi secara langsung oleh pemegang saham, melalui mekanisme pembayaran yang disepakati secara langsung oleh pemegang saham dengan pembeli,” tulis Leona, kala itu (7/3/2023).
Sebagai informasi, sebelumnya di akhir Februari 2023 Archipelago Investment Pte. Ltd. (AI) melakukan peningkatan investasi pada PRAY. AI berpandangan industri rumah sakit di Indonesia merupakan industri yang menarik sebagai salah satu portofolio investasi.
AI memiliki saham dalam PRAY untuk kepentingan pemerintah Singapura, yang merupakan pemilik manfaat dari saham-saham tersebut. Menurut Leona, tujuan AI melakukan investasi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan.
"Peningkatan investasi yang dilakukan oleh AI tidak berakibat pada perubahan pengendali dan penerima manfaat dalam PRAY," ucapnya.
Archipelago Investment bukanlah nama yang baru bagi Primaya Hospital. Seiring dengan aksi IPO-nya, PRAY juga turut menerbitkan sebanyak-banyaknya 697 juta saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) atau obligasi wajib konversi (OWK) kepada Archipelago Investment Pte Ltd yang diterbitkan berdasarkan mandatorily convertible bond subscription agreement pada 18 April 2022.
OWK Archipelago diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp627,3 miliar, dengan harga tebusan atau harga pelaksanaan konversi sama dengan harga penawaran IPO yang ditetapkan sebesar Rp900 per saham kala itu.
Berdasarkan perjanjian, PRAY menerbitkan obligasi tanpa bunga kepada Archipelago Investment Pte Ltd sebesar Rp627,30 miliar untuk tujuan modal kerja dan operasional.
Jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan akan berakhir pada 18 April 2023. Kewajiban ini akan diselesaikan dengan melakukan konversi pinjaman menjadi saham yang sifatnya tidak dapat dibatalkan sampai dengan tanggal berakhirnya, serta pelaksanaannya dapat dilakukan setiap waktu selama periode perjanjian. Obligasi konversi memiliki hak untuk konversi menjadi 697 juta saham PRAY atau sebesar 4,99 persen pada saat penawaran umum perdana saham.
Adapun berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 21 Maret 2023, pemegang saham di atas 5 persen PRAY saat ini adalah PT Famon Obor Maju dengan kepemilikan 46,47 persen, Archipelago Investment 27,15 persen, dan PT Awal Bros Citra Batam 17,34 persen.