Bisnis.com, JAKARTA — PT Awal Bros Citra Batam melepas kepemilikanya atas saham PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk. (PRAY) atau Primaya sebanyak 650,06 juta saham atau senilai Rp620,81 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, PT Awal Bros Citra Batam melepas 650,06 juta (650.067.824) saham dengan harga Rp955 per saham. Dengan demikian memperoleh dana hingga Rp620,81 miliar melalui divestasi tersebut.
Melalui transaksi ini, kepemilikan PT Awal Bros Citra Batam menurun dari 3,07 miliar (3.070.700.000) saham atau setara 22 persen menjadi 2,42 miliar (2.420.632.176) saham atau setara 17,34 persen. Adapun tujuan transaksi tersebut merupakan divestasi langsung yang dilakukan pada 27 Februari 2023.
Pada sesi I perdagangan hari ini, saham PRAY terkoreksi 1,23 persen atau 10 poin ke level 805. Sepanjang sesi I, saham PRAY bergerak pada rentang 780 hingga 815.
Sebanyak 528.200 saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp419,41 juta. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11,24 triliun.
Price earning ratio (PER) PRAY berada di posisi 0 kali. Sementara price to book value berada di posisi 6,57 kali.
Baca Juga
Mayoritas saham PRAY saat ini dipegang oleh PT Famon Obor Maju sebanyak 7,14 miliar (7.146.100.000) saham atau setara 51,19 persen. PT Famon Obor Maju juga merupakan pemegang saham pengendali PRAY.
Kemudian PT Sehat Abadi Cemerlang memegang 1,98 miliar (1.986.200.000) saham atau setara 14,23 persen. Sementara investor publik memegang 1,75 miliar (1.756.422.300) saham atau setara 12,58 persen.
Sebagai informasi, Perusahaan investasi asal Singapura Archipelago Investment Pte Ltd resmi menjadi salah satu pemegang saham mayoritas PRAY setelah mengakuisisi lebih dari 3,78 miliar saham perusahaan pengelola Primaya Hospital itu.
Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 27 Februari 2023, nama Archipelago Investment muncul sebagai investor PRAY dengan kepemilikan di atas 5 persen terbaru. Mereka kini menggenggam 27,15 persen saham PRAY setelah mengakuisisi 3,78 miliar (3.789.358.400) saham.
Akuisisi saham PRAY bertepatan dengan laporan D’Origin tentang transaksi jumbo pada saham Primaya Hospital. Mereka menyebutkan terdapat transaksi crossing PRAY di pasar negosiasi senilai Rp3,32 triliun. Transaksi terjadi di harga Rp954 per saham.
Saham PRAY terpantau bergerak di rentang Rp745—Rp785 per saham pada perdagangan Senin (27/2/2023) dan ditutup melemah ke harga Rp750. Dengan demikian, transaksi negosiasi terjadi di atas harga pasar reguler.