Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Anjlok, Saham GOTO Mentok ARB

Saham GOTO melemah menyentuh auto reject bawah (ARB) 6,90 persen ke harga Rp108 pada penutupan IHSG hari ini.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,98 persen ke 6.612,49 pada perdagangan awal pekan, Senin (20/3/2023). Indeks komposit terkoreksi 65,74 poin dan mengikuti jejak pasar saham Asia lainnya yang mengalami koreksi.

Berdasarkan data RTI, IHSG bertahan di zona merah sepanjang sesi dan mencapai level tertinggi 6.678,23 dan terendah di 6.587,68.Terdapat 175 saham yang parkir di zona hijau saat penutupan, sementara mayoritas 346 saham melemah dan 189 saham ditutup stagnan pada akhir perdagangan hari ini. 

Mayoritas sektor terpantau ditutup melemah dengan koreksi terdalam terjadi pada sektor teknologi sebesar 3,47 persen. Sektor energi menyusul dengan koreksi 1,87 persen dan industri melemah 1,03 persen. Hanya sektor industri dasar yang menguat 0,38 persen.

Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, ASII mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,43 persen sehingga parkir di Rp5.975. Kemudian disusul BBCA yang naik 0,30 persen.

Koreksi terdalam dialami saham GOTO yang melemah menyentuh auto reject bawah (ARB) 6,90 persen ke harga Rp108. Selanjutnya BYAN dan TPIA menyusul dengan koreksi 1,90 persen dan TPIA turun 1,76 persen. Sementara itu, UNVR ditutup di posisi yang sama dengan Rp4.160.

Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan pergerakan IHSG hari ini turut dipengaruhi faktor eksternal meskipun secara teknikal berpeluang rebound. Volatilitas tinggi indeks-indeks di Wall Street berlanjut pada Jumat (17/3/2023) dan sektor keuangan kembali menjadi pemberat Wall Street setelah mengemukanya kabar konsorsium bank di AS berencana membantu likuiditas First Republic Bank

“Tampaknya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi sektor keuangan di AS masih cukup besar meskipun regulator di AS juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di AS,” tulis Phintraco.

Selain itu, keputusan RDG Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen tampaknya akan membangun keyakinan bahwa FOMC 22 Maret 2023 juga akan mempertahankan suku bunga acuan di 4,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper