Bisnis.com, JAKARTA – Dalam riwayatnya membangun Tesla, Elon Musk pernah berada pada situasi di antara hidup dan mati. Tepatnya pada awal 2016, Tesla hanya punya uang kas US$1,4 miliar, padahal saat itu mereka biasa “membakar” rata-rata US$500 juta setiap kuartalnya.
Di saat yang sama, Tesla juga tengah butuh uang besar lantaran produksi mobil listrik Model 3 mulai harus bergulir. Dengan kondisi macam itu, pelan tapi pasti analis meragukan masa depan Tesla.