Bisnis.com, JAKARTA – Investor ritel Tanah Air ternyata lebih meminati produk Sukuk Negara Ritel (Sukuk Ritel) seri SR018T3 dengan tenor 3 tahun dibandingkan dengan seri SR018T5 dengan tenor 5 tahun.
Hal itu terbukti dari data salah satu mitra distribusi per Jumat (17/3/2023) pagi, dimana SR018T3 sudah terjual Rp9,05 triliun sedangkan SR018T5 baru laku Rp2,47 triliun. Memang, kuota SR018T5 juga lebih kecil dibandingkan dengan SR018T3.
Adapun masa penawaran untuk produk investasi syariah yang dijamin negara ini masih 13 hari lagi hingga 29 Maret mendatang.
Seri SR018T3 ditawarkan dengan jenis kupon fixed sebesar 6,25 persen p.a dan jatuh tempo pada 10 Maret 2026. Kuota tersisa untuk seri ini adalah Rp5,94 triliun dari target Rp15 triliun.
Sementara itu, seri SR018T5 ditawarkan dengan tingkat kupon lebih menarik yakni 6,4 persen p.a dan tanggal jatuh tempo 10 Maret 2028. Kuota tersisa untuk seri ini adalah Rp2,52 triliun dari target Rp5 triliun.
Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengatakan pemerintah optimistis animo masyarakat terhadap SR018 tetap tinggi, mengikuti tren positif penjualan sukuk ritel sebelumnya.
Baca Juga
Menurutnya, karakteristik SR018 yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder menjadi salah satu fitur yang diyakini menarik lebih banyak investor ritel.
Selain itu, pokok dan imbalan Sukuk Ritel ini dijamin oleh negara, dengan tingkat imbalan tetap yang dibayar setiap bulan. Return yang ditawarkan juga lebih baik daripada deposito bank BUMN.
Investor dikenakan PPh Final sebesar 10 persen atas kupon yang diterima. Tingkat pajak ini lebih rendah daripada pajak bunga deposito yang sebesar 20 persen.
Jika Anda berivestasi Rp10 juta pada SR018T3, imbalan bersih yang diterima setiap bulan setelah dikurangi PPh Final adalah Rp54.432.
