Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham BBRI, TLKM dan GOTO di Zona Hijau

IHSG dibuka menguat 0,65 ke posisi 6.608,72 pada perdagangan hari ini (17/3/2023). Saham BBRI, TLKM dan GOTO parkir di zona hijau.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,65 persen ke posisi 6.608,72 pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (17/3/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham BBRI, TLKM dan GOTO terpantau naik.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di zona hijau pada rentang 6.659,31-6.614,52. Tercatat, 159 saham menguat, 90 saham melemah, dan 216 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau naik menjadi Rp9.209 triliun.

Emiten berkapitalisasi jumbo seperti, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) tercatat naik 0,85 persen atau 40 poin ke posisi 4.770. Selanjutnya saham Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga naik sebesar 0,99 persen atau 40 poin ke 4.090, disusul saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang naik 2,56 persen ke level 120.

Adapun saham-saham yang parkir di zona merah antara lain, AMAN yang ambles 6,96 persen ke posisi 535, dilanjutkan saham TAYS yang turun 6,82 persen ke 164 dan terakhir saham CUAN yang tergelincir 2,60 persen ke posisi 750.

Sebelumnya Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi memprediski IHSG berisiko melemah pada perdagangan(17/3), setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan tetap di 5,75 persen. Hal ini dinilai akan memberikan tekanan lebih lanjut pada IHSG.

Lionel mengatakan keputusan BI menahan suku bunga cenderung didorong oleh kebutuhan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tidak terjerembab lebih jauh lagi. Saat ini perekonomian Indonesia tengah mengalami perlambatan yang ditandai dengan kontraksi impor pada Februari sebesar 4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Akan tetapi, sulit bagi BI untuk terus menahan suku bunga karena Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga pada bulan ini maupun bulan Mei masing-masing 25 bps dengan puncak tingkat suku bunga 5,25 persen,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (16/3/2023).

Hal ini, lanjutnya, berpotensi memperkuat tekanan depresiasi terhadap rupiah selama satu bulan ke depan. Sehingga BI kemungkinan harus kembali menaikkan suku bunga kembali mulai April 2023 demi menstabilkan rupiah

Dengan rupiah yang semakin tertekan, Lionel mengungkapkan, IHSG berpotensi juga terdampak negatif dari pelemahan rupiah, yakni melalui potensi capital outflow yang terus berlanjut dari Februari hingga saat ini. Sekarang IHSG sedang berada di titik kritis dengan support di 6,550.

“Bila support ini tembus, maka bear sentiment di IHSG berpotensi berlanjut hingga batas teknikal support berikutnya di 6.250,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper