Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih PT Timah (TINS) Tergelincir ke Rp1,04 Triliun 2022

Emiten produsen logam, PT Timah Tbk. (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun sepanjang 2022. Jumlah itu turun dari posisi tahun sebelumnya.
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian
Suasana fasilitas pengolahan timah milik PT Timah Tbk. (TINS) di Mentok, Bangka, Indonesia, Selasa (19/11/2013)./Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen logam, PT Timah Tbk. (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun sepanjang 2022. Jumlah itu turun dari posisi tahun sebelumnya Rp1,30 triliun.

Raihan laba perseroan didapat di tengah fluktuasi harga jual logam timah yang cukup tinggi.  Kinerja perseroan ditopang oleh upaya efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan. 

TINS membukukan pendapatan sebesar Rp12,50 triliun seiring dengan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 11 persen dan beban usaha sebesar 6 persen.

Sepanjang 2022, PT Timah memproduksi bijih dan logam timah masing-masing sebesar 20.079 ton dan 19.825 metrik ton dengan penjualan logam sebesar 20.805 metrik ton.

Sementara itu, posisi nilai aset Perseroan pada akhir 2022 mencapai Rp13,07 triliun dan liabilitas sebesar Rp6,03 triliun. Jumlah liabilitas turun 28 persen dibandingkan posisi akhirtahun 2021 sebesar Rp8,38 triliun karena berkurangnya pinjaman jangka pendek.

“Perseroan berhasil menurunkan interest bearing debt berupa pinjaman bank, liabilitassupplier financing dan utang obligasi sebesar 41 persen menjadi Rp3,00 triliun dari posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp5,11 triliun” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, Fina Eliani dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).

Lebih lanjut, posisi ekuitas sebesar Rp7,04 triliun, naik 12 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 sebesar Rp6,31 triliun. TINS juga mencatatkan net Profit Margin sebesar 8,3 persen dan penurunan Debt to Equity Ratio sebesar dari 1,3 kali pada 2021 menjadi 0,86 kali pada 2022.

Menurut Fina, hal ini menunjukkan keberhasilan manajemen Perseroan dalam menurunkan beban utang dan bunga bank. “Perseroan berhasil membukukan kinerja yang optimal hingga akhir tahun 2022 di tengah fluktuasi harga jual logam timah yang cukup tinggi. Kedepannya, Perseroan akan terus konsisten menjalankan efisiensi di seluruh rantai bisnis, serta mendorong peningkatan kinerja anak usaha,” kata Fina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper