Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media milik Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) menambah kepemilikan sahamnya di salah satu anak perusahaan yaitu PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) sekitar 527 juta saham.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, manajemen MSIN mengungkap kepemilikan MNCN meningkat dari 8,3 miliar (8.304.759.980) saham atau setara 72,57 persen menjadi 8,83 miliar (8.832.310796) saham atau setara 73,77 persen.
Dengan demikian kepemilikan MNCN terhadap MSIN bertambah 527,55 juta (527.550.816) saham atau meningkat 1,20 persen. MNCN juga merupakan pemegang saham pengendali MSIN.
Menilik data dari Bloomberg, transaksi tersebut dilakukan tepatnya pada 28 Februari 2023. Adapun saham MSIN berada di level 4.460 pada penutupan perdagangan 28 Februari 2023.
Mengacu pada harga penutupan MSIN pada tanggal tersebut, MNCN diperkirakan menggelontorkan dana sekitar Rp2,35 triliun demi menambah 527,55 juta kepemilikan saham.
Selain MNCN, MNC International Middle East Limited juga tercatat memegang 1,48 juta (1.489.327.800) saham atau setara 12,44 persen kepemilikan. Sementara investor publik tercatat memegang 1,65 juta (1.650.331.943) saham atau setara 13,79 persen.
Baca Juga
Saham MSIN terpantau menguat 0,71 persen atau 30 poin ke level 4.270 pada perdagangan hari ini, Senin (13/3/2023). Sepanjang perdagangan saham MSIN bergerak pada rentang 4.160 hingga 4.290.
Sebanyak 531.100 saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp2,27 miliar. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp51,82 triliun.
Price earning ratio (PER) MSIN berada di posisi 100,79 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 24,70 kali. Kemudian debt equity ratio (DER) mencapai 219,82 persen.
Sebelumnya, Head of Investor Relation MSIN Luthan Fadel Putra mengatakan perseroan masih melakukan evaluasi untuk menunjuk direktur utama yang baru usai Hary Tanoesoedibjo mengirimkan surat pengunduran diri pada 26 Januari 2023. Namun, dia memastikan pengganti Hary Tanoe akan diangkat dari internal MSIN.
“Jadwal RUPSLB untuk pengesahan pengangkatan Direktur Utama MSIN yang baru akan diinfokan di kemudian hari,” ujar Luthan kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023).
Dia mengatakan pengunduran Hary Tanoe disebut merupakan kewajiban MSIN guna memenuhi ketentuan Pasal 6 Peraturan OJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Dalam beleid tersebut tertuang aturan yang menerapkan pembatasan bagi direksi perusahaan publik untuk menjabat sebanyak-banyaknya pada dua perusahaan publik.
Lebih lanjut, dia mengatakan Hary Tanoe masih aktif melakukan supervisi MSIN sebagai pemegang saham pengendali atau controlling shareholder. Dengan demikian Hary Tanoe masih turut berperan dalam MSIN meski secara legal sudah tidak menjadi Direktur Utama.