Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku pasar modal menaruh perhatian pada pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar sepanjang hari kemarin.
Tidak hanya itu, raihan laba Bukit Asam (PTBA) di tengah peningkatan harga batu bara juga dicermati oleh para investor.
Berikut daftar 5 berita populer di Kanal Market Bisnis.com:
1. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 1 Maret 2023
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi melemah di tengah rilis data inflasi Indonesia pada hari ini, Rabu (1/3/2023).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah akan cenderung fluktuatif pada perdagangan hari ini, dengan potensi ditutup melemah pada rentang Rp15.230 hingga Rp15.300 per dolar AS.
Baca Juga
Dolar AS tercatat melanjutkan reli pada perdagangan setelah jeda singkat pada awal pekan. Hal tersebut membawa dolar AS mengakhiri Februari 2023 dengan kenaikan setelah empat bulan beruntun menurun.
2. PTBA Raih Laba Rp12,5 Triliun pada 2022, Naik 59 Persen!
Emiten BUMN pertambangan batu bara sekaligus anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba bersih pada 2022 di tengah peningkatan harga batu bara.
PTBA membukukan pendapatan Rp42,64 triliun pada 2022, seperti dikutip dari laporan keuangannya di harian Bisnis Indonesia. Nilai itu naik 45,75 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp29,26 triliun pada 2021.
3. Calon Emiten Prajogo Pangestu (CUAN) Tetapkan Harga IPO Rp220 per Saham
Calon Emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) menetapkan harga IPO sebesar Rp220 per saham.
Calon emiten yang akan menggunakan kode CUAN tersebut menawarkan 1,69 miliar saham biasa dengan nominal Rp200 setiap saham atau mewakili 15,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
CUAN menawarkan saham masyarakat dengan harga penawaran Rp220. Alhasil, dana segar yang berpotensi diraup CUAN yaitu sebesar Rp371,80 milia
4. Melacak Jejak Penerus the Gang of Four, Kongsi Para Pendiri Grup Salim
Jika bukan karena berkongsi dengan tiga pengusaha Orde Baru: Djuhar Sutanto, Ibrahim Risjad, dan Sudwikatmono, Liem Sioe Liong alias Sudono Salim mungkin tak akan membesarkan imperium bisnis Grup Salim hingga sedigdaya saat ini.
Bagi pengusaha sekaliber Om Liem, panggilan karib Sudono Salim, insting dan firasat memainkan peran penting, terutama dalam menentukan mitra bisnis.
Meski sangat dekat dan banyak diuntungkan dari hubungannya dengan Presiden Soeharto kala itu, Liem juga terkenal akan instingnya dalam memilih mitra dan patgulipat kesempatan bisnis.
5. Portofolio Saham Lo Kheng Hong Mengembang Periode Berjalan 2023
Rapor saham-saham yang menjadi portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong (LKH) beragam di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir sesi Februari 2023 atau periode berjalan kuartal I/2023.
Pergerakan IHSG masih berada dalam tren negatif hingga akhir Februari 2023. Rapor indeks komposit masih mencetak return atau imbal hasil negatif dengan koreksi 0,11 persen year-to-date (ytd) hingga akhir sesi Rabu (28/2/2023).