Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Raih Laba Rp12,5 Triliun pada 2022, Naik 59 Persen!

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba bersih pada 2022 di tengah peningkatan harga batu bara.
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba bersih pada 2022 di tengah peningkatan harga batu bara. /Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba bersih pada 2022 di tengah peningkatan harga batu bara. /Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN pertambangan batu bara sekaligus anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan lonjakan pendapatan dan laba bersih pada 2022 di tengah peningkatan harga batu bara.

PTBA membukukan pendapatan Rp42,64 triliun pada 2022, seperti dikutip dari laporan keuangannya di harian Bisnis Indonesia. Nilai itu naik 45,75 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp29,26 triliun pada 2021.

Beban pokok pendapatan PTBA mencapai Rp24,68 triliun dari sebelumnya Rp15,77 triliun. Namun, PTBA berhasil mencatatkan kenaikan laba bruto menjadi Rp17,96 triliun pada 2022 dari sebelumnya Rp13,48 triliun pada 2021.

PTBA meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp12,56 triliun. Laba bersih tersebut melonjak 58,9 persen yoy dari sebelumnya Rp7,9 triliun.

Perseroan yang bermarkas di Sumatera Selatan ini menggelontorkan kas bersih untuk aktivitas pendanaan Rp8,66 triliun pada 2022, naik drastis dari sebelumnya Rp911,58 miliar, terutama karena peningkatan dividen pemegang saham Rp7,9 triliun. Namun, tingginya kas dari aktivitas operasi membuat kas setara kas akhir periode mencapai Rp7,03 triliun, naik dari Rp4,39 triliun.

PTBA mencatatkan liabilitas Rp16,44 triliun pada 2022, naik dari Rp11,87 triliun pada akhir 2021. Pada 2022, liabilitas jangka pendek Rp10,7 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang Rp5,74 triliun.

Ekuitas PTBA sejumlah Rp28,91 triliun pada 2022, naik dari Rp24,25 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Total  aset PTBA pun mencapai Rp45,35 triliun per akhir 2022, naik dari sebelumnya Rp36,12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper