Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Berita Populer: Lampu Kuning Saham Adaro (ADRO), 14 Leasing Langgar Aturan Modal Minimal

Prospek saham Adaro Energy (ADRO) di tengah volatilitas harga batu bara jadi berita terpopuler Bisnis.com.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk. Di tengah fluktuasi harga batu bara, analis memberikan lampu kuning terhadap saham ADRO/adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk. Di tengah fluktuasi harga batu bara, analis memberikan lampu kuning terhadap saham ADRO/adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Para pembaca Bisnis.com tertarik dengan berita mengenai prospek saham Adaro Energy (ADRO) di saat harga komoditas batu bara sedang berfluktuasi.

Lalu, ada juga berita mengenai 14 perusahaan pembiayaan atau multifinance yang belum memenuhi ketentuan ekuitas per Januari 2023. Bahkan, ada yang sedang dalam pengawasan khusus.

Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Bisnis.com:

1. Lampu Kuning Saham Adaro Energy (ADRO)

Tren harga komoditas barangkali tidak akan tertekan sejauh ekspektasi awal, dan performa emiten batu bara bisa jadi masih moncer. Namun, proyeksi top line dan bottom line yang lebih rendah bikin lampu kuning mulai dihidupkan analis untuk saham emiten emas hitam, tak terkecuali PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Hingga artikel ini rilis, Selasa (28/2/2023), prospek jangka menengah ADRO sebenarnya masih dipandang positif oleh 23 dari 31 analis dalam konsensus Bloomberg.

Namun, level ini sudah turun dari posisi awal tahun, ketika pandangan positif masih disematkan oleh 26 analis. Dari tiga yang mengubah rekomendasi, satu di antaranya adalah RHB Sekuritas.

2. OJK: 14 Leasing Melanggar Ketentuan Modal Minimal Rp100 Miliar, 3 dalam Pengawasan Khusus

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa masih terdapat 14 perusahaan pembiayaan (multifinance) yang belum memenuhi ketentuan ekuitas Rp100 miliar per Januari 2023.

Sebagian perusahaan leasing kurang modal ini juga sedang dalam pengawasan khusus. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Ogi Prastomiyono mengungkapkan bahwa hingga Januari 2023, masih terdapat perusahaan pembiayaan yang belum mampu memenuhi syarat ekuitas minimum senilai Rp100 miliar.

3. Ini Daftar Hitam AP dan KAP dari OJK & Menkeu! Partner Crowe, EY hingga Deloitte

Pembatalan izin terhadap kantor akuntan publik seperti Crowe Indonesia bukan yang pertama. Banyak akuntan publik (AP) dan kantor akuntan publik (KAP) yang dicabut izinnya untuk melakukan audit laporan keuangan di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa tahun terakhir industri keuangan dilanda sejumlah kasus besar. Di balik itu ada kantor akuntan publik (KAP) disebut ikut berperan karena bertanggung jawab atas audit laporan keuangan yang kemudian ditemukan bermasalah.

4. Pernyataan Lengkap OJK Cabut Tanda Daftar KAP Mitra Crowe Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk mencabut tanda daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo dan Rekan, yang merupakan anggota dari Crowe Horwath International pada 24 Februari 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Ogi Prastomiyono menjelaskan bahwa pembatalan tanda daftar tersebut merupakan buntut dari pemeriksaan lanjutan setelah munculnya kasus gagal bayar asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life.

5. BNI Sekuritas Ubah Panduan dari Jual ke Beli Bagi Saham ARTO, Mengapa?

BNI Sekuritas mengubah rekomendasi saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dari jual menjadi beli dengan target harga Rp4.100 untuk 12 bulan ke depan.

Adapun pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (28/2/2023), saham ARTO sempat menyentuh posisi tertinggi di Rp2.580 per saham. Dengan demikian terdapat potensi kenaikan sebesar 60,78 persen.

Tim riset BNI Sekuritas memilih ARTO sebagai pilihan utama dalam saham bank digital karena saat ini valuasi Bank Jago terlihat lebih masuk akal dengan PBV 4,1 kali dalam setahun ke depan dibandingkan dengn kompetitor global Nubank sebesar 4,4 kali dan Kakao Bank sebesar 2 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper