Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sektor perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) berencana melakukan pembelian kembali saham publik atau buyback dengan nilai Rp350 miliar. Aksi ini direncanakan di tengah penurunan harga saham Japfa selama enam bulan terakhir.
Manajemen JPFA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan jumlah biaya yang disiapkan untuk buyback maksimal sebesar Rp350 miliar. Pembelian kembali saham akan menyasar sebanyak-banyaknya 1,5 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan.
Untuk memuluskan rencana tersebut, JPFA akan meminta restu para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya akan digelar pada 5 April 2023.
“Buyback dapat dilaksanakan mulai 6 April 2023 sampai dengan tanggal 31 Maret 2024,” tulis manajemen JPFA dalam surat tertanggal 27 Februari 2023.
Japfa mengemukakan pelaksanaan buyback dilaksanakan untuk meningkatkan nilai pemegang saham JPFA karena dapat meningkatkan return of equity (ROE). Selain itu, buyback akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi Japfa Comfeed dalam mengelola modal dan memaksimalkan pengembalian kepada pemegang saham.
“Sepanjang Perseroan memiliki modal dan dana lebih, dibanding kebutuhan keuangan Perseroan, dan dengan mempertimbangkan pertumbuhan serta rencana ekspansi, mandat buyback akan memfasilitasi pengembalian kelebihan kas dan dana bagi pemegang saham dengan cara menguntungkan, efektif dan efisien,” lanjut JPFA.
Baca Juga
Manajemen melanjutkan saham yang telah dibeli dan disimpan dalam treasury dapat digunakan, di antaranya untuk aksi yang sejalan dengan skema saham JPFA seperti PT Japfa Performance Share Plan.
“Penggunaan saham treasury sebagai pengganti penerbitan saham baru, antara lain akan mengurangi dampak dilusi terhadap pemegang saham yang ada atas penghargaan saham berdasarkan PT Japfa Performance Share Plan tersebut,” tulis manajemen.
Adapun saham buyback dapat dijual kembali di luar pasar kepada investor atau pemegang saham, pembiayaan utang yang bersifat ekuitas seperti obligasi yang dapat ditukarkan, ESOP termasuk namun tidak terbatas PT Japfa Performance Share Plan, pengurangan modal, atau keperluan lainnya sepanjang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.
Manajemen JPFA juga meyakini aksi pembelian kembali tidak akan berpengaruh pada kinerja pendapatan maupun aktivitas pembiayaan.
“Kami berharap tidak akan terjadi penurunan pendapatan yang signifikan akibat dari pelaksanaan buyback tersebut dan tidak berdampak signifikan terhadap biaya pembiayaan Perseroan,” tulis Japfa Comfeed.
Aksi buyback sendiri diperkirakan mengurangi aset dan ekuitas JPFA, tetapi perusahaan berkeyakinan buyback ini tidak akan memengaruhi kondisi usaha atau keuangan secara material.
Di sisi lain, buyback tidak akan menyebabkan kekayaan bersih Japfa Comfeed menjadi lebih kecil dari modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib yang sudah disisihkan sebagaimana dipersyaratkan oleh pasal 37 (1) (a) Undang-Undang No 40 Tahun 2007.
Sampai awal perdagangan Selasa, 28 Februari 2023 pukul 9.22 WIB, saham JPFA terpantau berada di Rp1.320 atau naik 0,76 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Harga tersebut juga mencerminkan koreksi sebesar 1,49 persen secara year to date (YtD) dan merefleksikan penurunan 15,92 persen dalam kurun setahun terakhir.