Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,57 persen ke level 6.856,57 pada periode perdagangan 20—24 Februari 2023. Kapitalisasi pasar bursa ikut mengalami penurunan 0,01 persen dari Rp9.503,09 triliun menjadi Rp9.501,89 triliun. Meski demikian, sejumlah saham seperti HRTA dan AUTO mengisi daftar top gainers karena kenaikan harga yang signifikan dalam sepekan.
Peringkat pertama saham dengan kenaikan tertinggi dalam sepekan ditempati oleh PT Fortune Mate Indonesia Tbk. (FMII) yang naik 74,16 persen dari Rp356 pada pekan lalu ke Rp620 per saham. Kemudian disusul PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) di peringkat kedua dengan kenaikan 61,47 persen ke harga Rp352 per saham dari sebelumnya Rp218.
Saham PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP) menempati peringkat ketiga setelah naik 40,56 persen dalam sepekan, dari harga Rp286 per saham menjadi Rp402 per saham. Selanjutnya PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) naik 31,43 persen dari Rp140 menjadi Rp184 per saham.
Peringkat kelima dan keenam berturut-turut ditempati oleh PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) dan emiten Grup Astra PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO). BEEF naik 23,64 persen menjadi Rp68 per saham dan AUTO naik 22,26 persen sehingga parkir di Rp1.730.
Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) telah menguat 21,91 persen selama sepekan terakhir, dari harga Rp34.000 per saham menjadi Rp41.450 per saham. Posisi kedelapan top gainers ditempati emiten suku cadang otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) yang dalam sepekan terakhir melesat 21,31 persen dari harga Rp610 menjadi Rp740 per saham.
Di peringkat kesembilan dan kesepuluh penghuni top gainers terdapat TALF dan PEGE yang masing-masing naik 20,65 persen dan 17,89 persen.
Baca Juga
Kontras dengan saham-saham top gainers dalam sepekan terakhir, terdapat 10 saham dengan penurunan terdalam selama 20—24 Februari 2023 atau top losers.
PT Pakuan Tbk. (UANG) menjadi saham paling boncos dengan penurunan sebesar 20,98 persen dari Rp610 menjadi Rp482 per saham. Selanjutnya PT Meta Epsi Tbk. (MTPS) turun 18,67 persen menjadi Rp61 per saham.
Peringkat ketiga dan keempat deretan top losers ditempati GTBO dan CBRE yang masing-masing turun 18,59 persen dan 17,57 persen sehingga parkir di Rp127 dan Rp61 per sahamnya.
PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) dan emiten Sultan Subang PT Bersama Zatta Jaya Tbk. (ZATA) menyusul di posisi kelima dan keenam. KETR turun 16,67 persen dari Rp228 menjadi Rp190, sementara ZATA turun 16,18 persen ke harga Rp57 dari sebelumnya Rp68.
NZIA yang turun 15,91 persen dari Rp264 menjadi Rp222 berada di peringkat ketujuh top losers, sementara BSML melemah 15,69 persen dalam sepekan dari harga Rp408 ke Rp344 per saham.
Selanjutnya saham TECH turun 15,50 persen menjadi Rp845 per saham dari sebelumnya Rp1.000. Terakhir, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) turun 15,43 persen selama sepekan dari harga Rp188 menjadi hanya Rp159 per saham.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono memaparkan terjadi penurunan pada rata-rata volume transaksi Bursa sebesar 20,18 persen, dari 20,16 miliar saham pada pekan sebelumnya menjadi 16,09 miliar saham selama periode 13—18 Februari 2023.
“Terjadi penurunan sebesar 2,43 persen pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa menjadi Rp8,87 triliun dari Rp9,09 triliun,” kata Yulianto dalam siaran pers yang dikutip Sabtu (25/2/2023).
Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 6,72 persen menjadi 1.004.732 kali transaksi dari 1.077.079 kali transaksi pada minggu yang lalu.