Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Astrindo (BIPI) Segera RUPSLB, Minta Restu Private Placement 5,79 Miliar Saham

Pemegang saham Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) bakal terdilusi maksimal 9,09 persen seiring masuknya investor baru dari private placement tersebut.
Rinaldi Mohammad Azka
Rinaldi Mohammad Azka - Bisnis.com 21 Februari 2023  |  12:01 WIB
Astrindo (BIPI) Segera RUPSLB, Minta Restu Private Placement 5,79 Miliar Saham
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg - Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) bakal melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (23/2/2023) membahas persetujuan rencana private placement dengan menerbitkan sebanyak 5,79 miliar saham baru.

Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Selasa (21/2/2023), emiten berkode BIPI ini bakal melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement yang terlebih dahulu meminta persetujuan RUPSLB.

RUPSLB tersebut membuat tiga agenda utama, yakni permintaan persetujuan rencana private placement, perubahan anggaran dasar sehubungan modal ditempatkan dan disetor atas pelaksanaan private placement, serta persetujuan pengunduran diri Komisaris Austrindo Nusantara Infrastruktur Winston Jusuf.

Penerbitan sebanyak 5.791.836.091 lembar saham  biasa seri A setara 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh tersebut dengan nominal Rp100 per saham. Adapun, periode pelaksanaan private placement bakal dilaksanakan sesuai aturan OJK, yakni paling lama 2 tahun setelah RUPSLB dilakukan.

Sesuai rencana, dana yang diperoleh dari private placemet, sekitar 60 persen untuk modal kerja seperti biaya operasional. Sementara itu, 40 persen lainnya dalam rangka pengembangan dan ekspansi usaha melalui penyertaan modal, akuisisi atau kerja sama proyek potensial.

Beberapa rencana ekspansi tersebut, pertama penambahan dan ekspansi infrastruktur pertambangan antara lain jalan tambang, fasilitas conveyor belt, fasilitas pengolahan dan penyimpanan hasil tambang, pelabuhan tambang, dan lain-lain.

Kedua, ekspansi ke sektor pembangkit listrik baik bersumber energi konvensional seperti batu bara maupun energi terbarukan seperti memanfaatkan fasilitas pengolahan samapah antara (FPSA). Ketiga, proyek-proyek pertambangan prospektif yang dapat memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki oleh perseroan.

Sementara itu, pemegang saham perseroan bakal terdilusi maksimal 9,09 persen seiring masuknya investor baru dari private placement tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Astrindo Nusantara Infrastruktur private placement emiten tambang
Editor : Farid Firdaus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top