Bisnis.com, JAKARTA - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) mengumumkan telah resmi mengakuisisi PTT Mining Ltd. (PTTML) Hongkong. Saat ini, PTT Mining memiliki 3 konsesi tambang batu bara di Kalimantan, yaitu di Jembayan, Sebuku, dan Penajam.
Direktur Utama Astrindo Ray Anthony Gerungan mengatakan pihaknya sangat bersyukur setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham karena akhirnya proses akuisisi PTTML selesai pada Rabu (15/2/2023) dan PTTML resmi menjadi bagian dari Grup Astrindo.
"Saya bersyukur atas kerja keras dan dedikasi tim kami untuk menyelesaikan transaksi ini, serta apresiasi untuk tim PTT atas komitmen dengan Astrindo sampai penyelesaian," kata Ray, Kamis (16/2/2023).
Dia melanjutkan akuisisi ini adalah sebuah langkah besar untuk emiten berkode saham BIPI ini dan akan menjadi pendorong utama untuk mencapai tujuan dekarbonisasi membangun hilirisasi fasilitas pengolahan batu bara yang dapat menurunkan emisi karbon batu bara saat ini.
Sementara itu, Direktur Astrindo Michael Wong mengatakan dampak langsung dari akuisisi PTTML terhadap prospek keuangan Astrindo sangat luar biasa.
"Kinerja keuangan di 2023 akan meningkat tajam seiring dengan selesainya proses akuisisi PTTML," ucapnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, konsesi Jembayan yang diakuisisi BIPO merupakan satu-satunya aset penghasil batu bara saat in dan memiliki 71 juta ton cadangan batu bara dan 493 juta ton sumber daya batu bara. Tambang ini menghasilkan batu bara berkualitas tinggi, dengan nilai kalori rata-rata 5.500 Kcal/kg dan produksi tahunan rata-rata historis sebesar 6 juta ton.
Selain itu, Jembayan diproyeksikan akan melanjutkan produksi stabil sebesar 6 juta ton tahun ini, menjadi kontributor pendapatan utama bagi Astrindo.
Akuisisi ini juga akan memperkuat kinerja keuangan Astrindo, terutama dengan Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang masih tinggi saat ini berada di harga US$277,05 per ton pada Februari 2023, dibandingkan dengan US$188,38 per ton pada Februari 2022.
Adapun, Astrindo berharap kinerja PTTML di 2023 dapat stabil dan bahkan meningkat, mengingat rata-rata harga batu bara masih lebih tinggi dari 2022.
Astrindo percaya dengan neraca dan arus kas yang lebih baik, prospek fundamental BIPI telah berubah menjadi perusahaan yang lebih menarik dan kuat secara finansial bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.