Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli pada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) seiring upaya GOTO untuk mencapai EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang positif pada kuartal IV/2023.
Riset Mandiri Sekuritas yang disusun analis Adrian Joezer dan Ryan Aristo mencatat posisi kas GOTO mencapai Rp31,6 triliun sampai dengan kuartal III/2022. Sementara itu, pada periode yang sama, minus atau rugi EBITDA yang Disesuaikan (loss run-rate) tersisa sebesar Rp3,7 triliun. Alhasil, GOTO dinilai tidak membutukan sumber pendanaan eksternal.
”GOTO tidak memerlukan penggalangan dana eksternal untuk mencapai profitabilitas,” tulis analis Mandiri Sekuritas dalam riset, Selasa (21/2/2023).
Riset menyebutkan GOTO bersama-sama dengan kompetitornya di Asia Tenggara yaitu Shopee milik SEA Group Ltd bakal mencapai titik impas EBITDA yang Disesuaikan pada akhir 2023. Proyeksi ini lebih cepat dibandingkan pemain besar lain di industri seperti Grab yang diprediksi meraih Adjusted EBITDA positif pada semester II/2024.
”Target titik impas EBITDA Disesuaikan GOTO ini adalah lima kuartal lebih cepat dari target kami sebelumnya yaitu pada kuartal I/2025,” tulis analis.
Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham GOTO dengan target harga (target price/TP) Rp230 per saham atau 90,1 persen lebih tinggi dibandingkan Rp121 per saham saat riset ini disusun.
Situasi ini diperkuat dengan realisasi efisiensi dari GOTO secara signifikan termasuk pada pos strategi promosi.
Sebelumnya Group Chief Financial Officer GoTo, Jacky Lo mencatat level ‘bakar uang’ atau cash burn sudah turun 60-65 persen dari inisiatif yang dilakukan. Berkurangnya biaya cash burn merupakan buah dari strategi berupa mendisiplinkan semua biaya.
Jacky memaparkan, berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, GOTO memiliki kas sekitar Rp31 triliun. Angka penggunaan uang atau cash outflow sebesar Rp4 triliun per kuartal atau jika ditarik garis lurus maka GOTO mengeluarkan kas sekitar Rp16 triliun dalam setahun.
Kendati demikian, GOTO memastikan optimasi biaya dan peningkatan monetisasi akan terus terjadi di GOTO sehingga cash burn atau penggunaan kas bisa terus turun setiap kuartal.
Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan target pencapaian profitabilitas yang baru ini akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif.
Baca Juga
Sebagai catatan, GoTo mencanangkan 3 rencana strategis yang meliputi optimisasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth) untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.
Pada perdagangan Selasa (21/2/2023) hingga 10.44 WIB, saham GOTO terpantau turun 0,82 persen atau 1 poin ke level Rp121. Sepanjang perdagangan saham GOTO bergerak pada rentang Rp120-123. Kapitalisasi pasar GOTO bertengger di level Rp143,31 triliun dengan price to earning ratio (PER) -5,29 kali.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.