Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan akan terus melakukan optimasi biaya, sambil terus meningkatkan monetisasi. GOTO pun telah memiliki strategi untuk meningkatkan pendapatan tahun ini.
Group Chief Financial Officer GoTo Gojek Tokopedia Jacky Lo mengatakan GOTO akan sangat disiplin melihat semua biaya yang ada. Menurutnya, semua biaya yang dikeluarkan akan dikaji.
"Selain itu, kami akan selalu melihat area-area di mana kami bisa menunjang pertumbuhan-pertumbuhan jangka panjang," ujar Jacky di Jakarta, dikutip Minggu (19/2/2023).
Dia menjelaskan, apabila melihat laporan keuangan GOTO per 30 September 2022, GOTO memiliki kas sekitar Rp31 triliun. Angka penggunaan uang atau cash outflow sebesar Rp4 triliun per kuartal.
Apabila kas keluar tersebut ditarik garis lurus selama satu tahun, maka GOTO mengeluarkan kas sekitar Rp16 triliun dalam setahun. Meski demikian, dia memastikan optimasi biaya dan peningkatan monetisasi akan terus terjadi di GOTO sehingga cash burn atau penggunaan kas bisa terus turun setiap kuartal.
"Kami melihat cash burn sudah turun 60-65 persen dari inisiatif yang dilakukan," tutur Jacky.
Baca Juga
Sementara itu Presiden unit bisnis Financial Technology GOTO Hans Patuwo menjelaskan salah satu cara GOTO untuk meningkatkan pendapatan di tengah penurunan beban adalah dengan memilih lini-lini bisnis yang memiliki profit margin tinggi.
"Karena semua layanan di goto, termasuk GoTo Financial, tidak semua layanan atau fitur kami menghasilkan pendapatan yang sama," ucap Hans dalam kesempatan yang sama.
Salah satu contoh fitur andalah di GoTo Financial, menurut Hans, adalah lending. Pada kuartal IV/2022 lalu, GOTO meluncurkan Gopay Cicil di tokopedia.
Hans menyebut sebagai produk lending, Gopay Cicil memiliki bouncing rate yang lebih efektif. Dengan hal itu, Gopay Cicil bisa menjadi salah satu produk, atau lini bisnis yang diutamakan GOTO tahun ini.
"Dengan begitu pendapatan bisa meningkat, walau biaya tetap bisa ditegaskan," kata dia.