Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.159 Seiring Pelemahan Dolar AS

Rupiah ditutup menguat 0,31 persen ke posisi Rp15.159 di tengah pelemahan dolar AS meskipun dolar diliputi berbagai sentimen positif.
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di salah satu money changer, Jakarta, Sabtu (30/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (16/2/2023) ke Rp15.159 per dolar AS di tengah pelemahan indeks dolar AS. 

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,31 persen atau 47 poin ke Rp15.159 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS bergerak di zona merah, turun 0,27 persen ke 103,64. 

Selain itu, sejumlah mata uang di Asia juga terpantau menguat seperti yen Jepang menguat 0,28 persen, dolar Singapura menguat 0,16 persen, dolar Taiwan menguat 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,15 persen, dan baht Thailand menguat 0,07 persen. 

Macro Strategist Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi mengatakan sebagian besar pasar keuangan diliputi dengan sentimen positif setelah pengumuman data-data makro dirilis di antaranya penjualan ritel di AS tumbuh lebih tinggi dibanding ekspektasi yang menunjukan ketangguhan ekonomi domestik negara Paman Sam.

Selain itu, tingkat inflasi di Inggris bergerak lebih rendah dari perkiraan dan data aktual periode sebelumnya yang mengindikasikan bahwa tekanan harga mungkin sudah melewati titik puncaknya dan akan melandai kedepannya.

“Penjualan ritel yang kuat di AS kembali mempertebal ekspektasi bahwa The Fed dapat saja menaikan bunga acuannya sampai ke level 5,50 persen atau lebih tinggi daripada target terminal rate saat ini di 5,25 persen. Karenanya, imbal hasil UST 10Y kembali bullish dengan naik 7bps ke 3.81 persen tertinggi sejak akhir tahun lalu,” jelasnya dalam riset, Kamis (16/1/2023).

Di lain sisi, pelaku pasar domestik masih mencerna langkah Bank Indonesia yang menahan kenaikan bunga acuan di level 5,75 persen untuk saat ini, di tengah tekanan eksternal.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15 dan 16 Februari 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,00 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50 persen.

“Kami belum melihat tekanan beli akan mengambil alih pergerakan pasar dalam jangka pendek, sehingga rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp15.200 per dolar AS jika BI tidak merubah suku bunga acuannya,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper