Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengungkap Alasan Hillcon (HILL) Mau IPO kala Pasar Volatil

PT Hillcon Tbk. (HILL) menjadi kontraktor tambang nikel pertama yang melangkah ke pintu IPO sekalipun pasar sedang volatil.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hillcon Tbk. (HILL) menjadi kontraktor tambang nikel pertama yang melangkah ke pintu IPO sekalipun pasar sedang volatil.

Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan alasan utama perseroan masuk ke pasar modal agar mudah melakukan ekspansi bisnis. “Kami perusahaan yang masih tumbuh jika terus menjadi perusahaan privat pasti akan ada batasnya. Dengan menjadi perusahaan publik akan bagus secara positioning bisnis dan mencari pinjaman,” katanya kepada Bisnis, Kamis (16/2/2023).

Hersan menambahkan para pengendali perusahaan terikat dengan ketentuan lock up saham selama 8 bulan. Maka itu dia menyatakan melakukan aksi IPO bukan sebagai exit strategy para pemegang saham lama.

Saat ini Hillcon adalah salah satu kontraktor di tambang nikel terbesar Weda Bay. Hersan menambahkan ada tambang nikel lain dengan ukuran medium yang HILL pegang sebagai kontraktor utama. Adapun rata-rata kontrak berumur antara 2-4 tahun.

Hersan mengeklaim HILL memegang 15 persen pangsa pasar dari total produksi nikel ore di Indonesia. Pada 2022, HILL menambang 10 juta ton nikel ore. Adapun tahun ini produksi ditargetkan naik dua kali lipat menjadi 20 juta ton.

“Saat ini, kami fokus terhadap segmen nikel ketimbang batu bara. Kami hanya mengerjakann satu tambang batu bara yang rendah biaya dan tidak terpengaruh volatilitas harga karena memiliki kalori tinggi,” katanya.

HILL, lanjutnya, mengalokasikan belanja modal hingga Rp1 triliun pada 2023. Jumlah itu naik 25 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp800 miliar. Rencananya dana segar itu akan digunakan untuk membeli alat-alat anyar.

Berdasarkan prospektus ringkas, HILL menawarkan sebanyak 442,3 juta lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100.

Seluruh dana hasil IPO itu akan digunakan Perseroan sekitar 55 persen untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.

Sedangkan, sisanya 45 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper