Bisnis.com, JAKARTA – PT Hillcon Tbk. (HILL) mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed selama periode book building IPO saham.
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan selama masa periode book building yang berlangsung sejak 12 Januari mendapatkan antusias yang positif dari para investor. Adapun permintaan akan saham kontraktor tambang itu mengalami kelebihan selama masa book building.
“Pada saat masa book building kemarin kami kelebihan permintaan hingga 1,3 kali,” katanya kepada Bisnis, Kamis (16/2/2023).
Hersan membeberkan jika pembeli saham pada periode book building adalah investor jangka panjang. Pasalnya para pembeli mayoritas di dominasi oleh perusahaan asuransi dan juga investment fund. Selain itu, beberapa pembeli awal masuk dalam kategori investor asing karena berasal dari Singapura dan negara Asia lainnya.
Hersan pun mengakui jika masa periode book building lebih lama dari yang ditentukan. Pasalnya, perseroan melakukan penawaran yang bertepatan dengan masa liburan dan Tahun Baru Imlek. Meski demikian, dia optimistis pasar akan mengapresiasi saham kotraktor tambang nikel tersebut.
Menurutnya, perseroan akan membuka penawaran umum kepada publik pada 17 Februari. HILL, lanjutnya, telah menetapkan harga penawaran di posisi Rp1.250 per saham. Dengan demikian perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp553 miliar.
Baca Juga
Sebagai informasi, level harga itu merupakan posisi terendah dari rentang selama book building Antara Rp1.250 sampai dengan Rp2.000. “Keputusan terakhir kami adalah Rp1.250. Kami tidak ambil posisi harga tengah atau maksimum sekalipun mengalami oversubscribed. Hal itu demi memberikan capital gain bagi investor lebih maksimal,” ungkapnya.
Hersan mengatakan price earning ratio (PER) HILL kini berada di level 4 kali. Sebagai gambaran, jumlah itu lebih kecil dibandingkan dengan kontraktor lain yang telah tercatat semisal DOID 5,9 kali, PTRO 8,54 kali dan DEWA minus 6,93 kali.
Dia yakin dengan cuaca cerah yang tengah meliputi industri pertambangan nikel dapat mengerek kinerja fundamental. Hal itu dapat mengerek kinerja saham setelah nanti tercatat.
Berdasarkan prospektus ringkas, HILL menawarkan sebanyak 442,3 juta lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100.
Seluruh dana hasil IPO itu akan digunakan Perseroan sekitar 55 persen untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) untuk biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.
Sedangkan, sisanya 45 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capex untuk pembelian alat-alat berat seperti main fleet dan supporting fleet yang akan mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel.