Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pemegang hak intellectual property (IP) Korea Selatan BT21 dan Tiny Tan, PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX), buka suara soal kabar di pasar yang menyebutkan bahwa pengelola jaringan Alfamart berencana mengakuisisi sebagian saham perusahaan.
Direktur Utama Multi Medika Internasional Mengky Mengkerek membantah kabar tersebut. Dia menyatakan tidak terdapat penjajakan yang berkaitan dengan aksi korporasi grup Alfamart.
“Sepanjang pengetahuan kami tidak ada penjajakan dari group Alfamart secara korporasi untuk mengakuisisi MMI. Kami tidak tahu asal muasal berita seperti itu beredar,” kata Mengky kepada Bisnis, Kamis (16/2/2023).
Mengky menjelaskan bahwa sejauh ini kerja sama yang terjalin antara kedua pihak berkaitan dengan distribusi produk IP Multi Medika Internasional di gerai-gerai Alfamart dan Alfamidi.
“Kerja sama diharapkan bisa saling meningkatkan brand awareness terhadap produk-produk K-Pop di Alfamart dan Alfamidi,” tambah Mengky.
Dia mengharapkan ke depannya MMI dapat menjual produk-produk IP yang lebih beragam lewat jaringan gerai ritel, seperti popok bayi, tisu, makanan olahan siap makan, dan minuman.
Baca Juga
“Tidak hanya group Alfamart, tetapi ke jaringan ritel dan convenience store lainnya,” katanya.
MMI membidik kenaikan penjualan di kuartal IV/2022 dan kuartal I/2023 maksimal 15 persen, seiring dengan peluncuran produk masker kolaborasi BT21. Pendapatan diperkirakan mencapai Rp85 miliar sampai Rp150 miliar pada periode tersebut.
Mengky mengemukakan bahwa kolaborasi dengan pemilik IP terkemuka merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan brand awareness, sekaligus memperkuat posisi MMI sebagai pemain utama di produk alat kesehatan dan industri FMCG.
“Kami tidak hanya berhenti pada masker, karena kebutuhan masker berpotensi turun di 2023 seiring dengan penurunan kasus Covid-19. Kami akan memulai produk FMCG dengan kerja sama IP internasional maupun Korea Selatan,” kata dia belum lama ini.
Mengky mengatakan penggunaan IP berkontribusi positif pada kinerja penjualan, dengan kontribusi kenaikan mencapai 10—15 persen daripada tahun sebelumnya.