Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfamidi (MIDI) Godok Stock Split dan Rights Issue, Sinyal Ekspansi Besar-besaran?

Grup Alfamart, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) digadang akan melakukan ekspansi besar pada 2023, seiring dengan dua aksi korporasi yang tengah dilakukan.
Grup Alfamart, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) digadang akan melakukan ekspansi besar pada 2023, seiring dengan dua aksi korporasi yang tengah dilakukan.
Grup Alfamart, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) digadang akan melakukan ekspansi besar pada 2023, seiring dengan dua aksi korporasi yang tengah dilakukan.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan ritel Alfamidi dan Lawson PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) digadang-gadang akan melakukan ekspansi besar pada 2023, seiring dengan dua aksi korporasi yang tengah digodok manajemen. Sebagaimana diketahui, MIDI tengah mempersiapkan stock split yang akan diikuti dengan rights issue.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri dalam riset 9 Februari 2023 menyebutkan bisnis MIDI terbilang cukup resilien di tengah kenaikan upah minimum. Pemilihan Umum 2024 juga menjadi katalis positf bagi bisnis MIDI yang bergerak di sektor ritel konsumer non-cyclical.

“MIDI berencana membuka 200 gerai Alfamidi dengan fokus luar Jawa dan 500 Lawson, terutama di Jawa,” tulis Eka dikutip Minggu (12/2/2023).

MIDI tercatat telah memiliki total 2.142 gerai Alfamidi, Alfamidi Super, dan Midi Fresh per September 2022. Sementara itu, total gerai Lawson yang beroperasi di bawah kelolaan anak usaha PT Lancar Wiguna Sejahtera mencapai 107 toko.

MIDI berpotensi memperoleh dana segar minimal Rp1 triliun dari rights issue. Eka mengatakan dana tersebut bisa mendukung ekspansi masif perusahaan yang mencakup penambahan 700 gerai dan tiga fasilitas warehouse baru yang berlokasi di Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.

Adapun, rata-rata belanja modal yang diperlukan untuk ekspansi Alfamidi mencapai Rp3 miliar per gerai, kemudian Rp1 miliar sampai Rp2 miliar untuk gerai mandiri Lawson, sekitar Rp500 juta untuk gerai shop-in-shop Lawson, dan Rp100 miliar untuk pembangunan warehouse.

“MIDI membidik segmen minimarket dengan luas area yang lebih besar daripada Alfamart dan Indomaret. Mereka juga menikmati profitabilitas yang lebih tinggi karena komposisi produk yang lebih beragam,” papar Eka.

Dia mencatat margin laba kotor MIDI per September 2022 berada di 25,4 persen. Kemudian margin operasional di 4,2 persen, dan margin bersih di 2,7 persen. Adapun, compound annual growth rate (CAGR) MIDI dalam lima tahun terakhir mencapai 8,6 persen.

Outlook margin MIDI cukup stabil dengan risiko penurunan yang lebih rendah. Mereka juga tengah menyiapkan kemitraan strategis dengan Lawson Jepang untuk kesepakatan waralaba yang akan berakhir pada 2036,” kata dia.

Manajemen Midi Utama sebelumnya menjelaskan bahwa pemecahan saham akan dilakukan dengan rasio 1:10. MIDI telah mengantongi persetujuan prinsip dari BEI pada 30 Desember 2022 dan berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Februari 2023.

Dengan rasio tersebut, nilai nominal saham MIDI akan berubah dari Rp100 per saham menjadi Rp10 per saham. Jumlah saham setelah stock split akan menjadi 28.823.530.000 (28,82 miliar) dari sebelumnya sebanyak 2.882.353.000 (2,88 miliar).

Selain stock split, MIDI turut mengumumkan rencana penambahan modal dengan HMETD alias rights issue.

Dalam aksi korporasi ini, MIDI berencana untuk melakukan HMETD kepada para pemegang saham melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) sebanyak-banyaknya 461.176.480 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Manajemen MIDI mengemukakan jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam rights issue bisa bertambah jika para pemegang saham menyetujui stock split dalam RUPSLB 17 Februari 2023. Dengan nilai nominal baru Rp10 per saham, maka saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya menjadi 4.611.764.800.

Setelah pelaksanaan rights issue, kepemilikan saham para pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan terdilusi maksimum 13,79 persen. Adapun seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha, serta investasi pada entitas anak.

Dalam penjelasan kepada BEI pada akhir Desember 2022, Sekretaris Perusahaan Midi Utama Suantopo Po mengatakan rata-rata penambahan gerai dalam lima tahun terakhir adalah sebanyak 160 gerai atau sekitar 100—200 gerai per tahunnya. Sampai November 2022, Alfamidi telah menambah 133 gerai baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper