Bisnis.com, JAKARTA — PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyediakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun di 2023. Angka tersebut tak berbeda jauh dari capex Rp1 triliun yang dianggarkan pada 2022.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan INTP Antonius Marcos mengatakan sebagian besar dana capex akan digunakan untuk pembayaran sewa pabrik semen di Maros. Kemudian belanja modal juga akan digunakan untuk penambahan fasilitas penerimaan refused derived fuel (RDF) di pabrik Citeureup.
Selain itu, dana capex juga akan digunakan untuk penambahan penyimpanan bahan bakar alternatif atau alternative fuel storage, dan pekerjaan untuk pengembangan beberapa fasilitas pabrik.
“Terkait capex tahun ini kami menganggarkan kurang lebih sama dengan tahun lalu yaitu Rp1,2 trilliun,” ujar Antonius kepada Bisnis, Jumat (10/2/2023).
Sementara dari sisi operasional, Antonius menyebut INTP akan melakukan efisiensi biaya, dan melakukan pengembangan serta peningkatan pemakaian material alternatif dan bahan bakar alternatif.
"Serta terus berupaya untuk merealisasikan program EBT di pabrik pabrik kami,” tambahnya.
Baca Juga
INTP juga berencana melakukan ekspansi ke Indonesia Timur dan pasar ekspor seiring adanya kerjasama dengan PT Semen Bosowa Maros, dan terminal semen lainnya. Selain itu, penggilingan Banyuwangi ditargetkan dapat menembus pasar lebih luas seperti ke Jawa Timur dan Bali.
Produsen Semen Tiga Roda tersebut akan fokus dalam memperluas strategi keberlanjutan, saluran distribusi, dan proses digital maupun otomasi. Selain itu, INTP juga akan mencari peluang sinergi untuk meningkatkan pangsa pasar.
INTP hanya memasang target pendapatan sebesar 2 persen seiring adanya potensi resesi global di 2023. Adapun INTP memasang target pertumbuhan sekitar 4 persen sampai 5 persen untuk 2022.
Pemangkasan target pertumbuhan karena melihat resesi global akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Resesi global membuat kenaikan adanya kenaikan untuk operasional seperti harga kertas untuk semen kantong, dan peningkatan harga bahan bakar yang menimbulkan kenaikan biaya energi untuk pabrik semen.
Sebagai informasi, INTP sudah melakukan penjajakan untuk pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN). INTP akan memasok produk semen hijau dalam pembangunan proyek IKN memiliki posisi strategis dalam memasok semen karena memiliki pabrik di Kalimantan.