Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Properti PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) menargetkan pendapatan dan laba perseroan dapat tumbuh hingga 50 persen pada 2023.
Direktur Utama ADCP Rizkan Firman mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan 45 persen sampai 50 persen pada 2023. Sementara untuk laba ADCP menargetkan naik 40 persen sampai 50 persen di 2023.
“ADCP optimistis dengan outlook kinerja ADCP kedepan, terutama dengan momentum operasional LRT secara komersial tahun ini akan menjadi katalis positif bagi peningkatan penjualan,” ujar Rizkan kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).
Menurutnya, operasional LRT secara komersial akan meningkatkan penjualan ADCP lantaran konsumen akan mendapat kemudahan dengan memiliki tempat tinggal di kawasan terintegrasi stasiun LRT. Adapun Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan LRT akan beroperasi antara Juni 2023 atau Juli 2023 bersamaan dengan KCIC.
Mengenai optimisme tersebut, Rizkan berkaca dari realisasi transaksi penjualan ADCP yang hampir menembus 2.000 unit sepanjang 2022. Beberapa pengembangan ADCP yang ludes terjual adalah Tower Accordion LRT CITY Jatibening, LRT CITY Tebet, Tower Sapphire Cisauk Point- Member of LRT CITY, dan Cluster Bhumi Anvaya ADHI CITY Sentul.
Selain itu, ADCP juga optimistis dengan penjualan hunian Transit Oriented Development (TOD). Beroperasinya LRT juga akan menjadi stimulus peningkatan penjualan hunian TOD.
Baca Juga
“Beberapa katalis positif yaitu tingginya animo masyarakat terhadap hunian berkonsep TOD yang ditandai dari sold out-nya di beberapa lokasi pengembangan ADCP,” katanya.
Pada pukul 13.45 WIB saham ADCP terpantau melemah 2,74 persen atau 2 poin ke level 71. Sebanyak 11,74 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp843,45 juta.
Price earning ratio (PER) ADCP berada di posisi 22,83 kali. Sementara price to book value (PBV) berada di posisi 0,66 kali. Kapitalisasi pasar ADCP tercatat mencapai Rp1,58 triliun.
Pada kuartal III/2022, ADCP mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp421,52 miliar. Angka meningkat 44,12 persen dari Rp292,46 miliar secara yoy.
Pendapatan ADCP terdiri dari segmen properti, hotel, dan operasi bersama. Segmen properti masih menjadi andalan ADCP dengan kontribusi pendapatan hingga Rp308,78 miliar atau meningkat 53,66 persen.
Sementara sisa segmen lainnya ADCP mencatatkan adanya peningkatan segmen hotel sebesar 66,75 persen menjadi Rp69,34 miliar, sedangkan operasi bersama menurun 16,36 persen menjadi Rp43,39 miliar.
ADCP mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp51,82 miliar pada kuartal III/2022. Angka ini meningkat 10,7 persen dari Rp46,81 miliar.