Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan, Senin (6/2/2023). Adapun saham big caps seperti GOTO, BYAN, BMRI, dan ASII terkoreksi pada hari ini.
Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG ditutup melemah 0,55 persen atau 37,94 poin ke level 6.873,79. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 6.835,75 hingga 6.924,88.
Terdapat 208 saham menguat, 302 saham melemah, dan 219 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp9.492 triliun.
Dari jajaran emiten berkapitalisasi besar atau big caps, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terkoreksi 3,23 persen ke level 120. Berikutnya saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) terkoreksi 1,32 persen ke level 18.750.
Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 0,50 persen ke level 9.875. Disusul oleh PT Astra International Tbk. (ASII) yang terkoreksi 0,43 persen ke level 4.740.
Sementara saham big caps yang terpantau menguat adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang naik 0,86 persen ke level 2.340. Kemudian PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) ditutup menguat 0,85 persen ke level 4.730.
Baca Juga
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 0,54 persen ke level 9.350. Lalu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 0,29 persen ke level 8.725.
Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi satu-satunya saham big caps yang terpantau stagnan hari ini. TLKM tidak bergerak dari level 3.880.
Tim Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi kembali menguji resistance 6.920 seiring terbentuknya golden cross pada pivot level di Stochastic RSI.
“Tetap waspadai potensi konsolidasi di atas support 6.830, jika penguatan tertahan di resistance area tersebut,” jelas mereka, Senin (6/2/2023).
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat ke 4,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal IV/2022 dari 5,72 persen yoy pada kuartal III/2022. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi secara tahunan diperkirakan berada di atas 5 persen yoy di 2022, dibandingkan 3,69 persen yoy di 2021.
Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat ke 4,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal IV/2022 dari 5,72 persen yoy pada kuartal III/2022. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi secara tahunan diperkirakan berada di atas 5 persen yoy di 2022, dibandingkan 3,69 persen yoy di 2021.