Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Merah Jelang Rilis Data Ekonomi RI, Saham Laptop ZYRX Terbang

Sebanyak 141 saham menguat, 130 saham melemah, dan 282 saham stagnan pada awal perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,20 persen atau 13,81 poin ke 6.897,92 pada awal perdagangan hari ini, Senin (6/2/2023).

Berdasarkan data RTI, pada 09.01 WIB, sebanyak 141 saham menguat, 130 saham melemah, dan 282 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.521,62 triliun.

Saham emiten anyar yang listing hari ini, PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) langsung longsor 10 persen ke level Rp90. Sementara itu, saham pengelola Alfamidi PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) turun 4,55 persen, dan saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) tergelincir 3,02 persen.

Saat IHSG melemah, saham produsen laptop PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) mampu melesat 16,13 persen. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) melejit 2,36 persen, dan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menguat 3,61 persen.

Tim Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi kembali menguji resistance 6.920 seiring terbentuknya golden cross pada pivot level di Stochastic RSI.

“Tetap waspadai potensi konsolidasi di atas support 6.830, jika penguatan tertahan di resistance area tersebut,” jelas mereka, Senin (6/2/2023).

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat ke 4,84 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal IV/2022 dari 5,72 persen yoy pada kuartal III/2022. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi secara tahunan diperkirakan berada di atas 5 persen yoy di 2022, dibandingkan 3,69 persen yoy di 2021.

Meski demikian potensi pemulihan juga cukup besar setelah inflasi kembali turun di Januari 2023 dan nilai tukar pupiah cenderung bertahan di bawah level psikologis Rp15.000 per dolar. Adapun IHSG hari ini memiliki level resistance di 6.930, pivot di 6.880 dan support di 6.830.

Dengan demikian, INDF, MYOR, BBCA, EMTK, BSDE, PWON, BBNI dan BMRI berpotensi melanjutkan penguatan, terutama di awal pekan. Potensi rebound di ESSA dan BTPS juga dapat dipertimbangkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper