Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru IPO, Hassana Boga (NAYZ) Incar Ekspor ke Pasar Malaysia

PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), emiten makanan bayi yang baru resmi IPO merencanakan sejumlah ekspansi pasar.
PT Hassana Boga Sejahtera memproduksi bubur tim atau organik
PT Hassana Boga Sejahtera memproduksi bubur tim atau organik

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), emiten makanan bayi yang baru resmi IPO merencanakan sejumlah ekspansi pasar seperti penjajakan pasar global, persiapan produk baru serta penambahan pabrik baru di kawasan Industri Bogor.

Direktur Utama Hassana Boga Sejahtera Lutfiel Hakim mengatakan pasca IPO, emiten yang dipimpinnya akan fokus pada pengembangan pasar secara internal seperti akselerasi pasar dengan teknologi.

“Rencana akan kita kerjakan pasca IPO rencana ekpansi pasar melalui teknologi,” katanya, ditemui pasca IPO, Senin (6/2/2023). Salah satu penggunaan dana IPO, disebut Lutfiel, yaitu pembangunan pabrik baru di Kawasan Bogor yang ditargerkan selesai awal 2024.

“Pembangunan pabrik baru di daerah Bogor, dengan kapasitas 10 hingga 20 kali lipat dari pabrik sekarang, dengan investasi 20-30 miliar termasuk pabrik dan mesin. Sekarang kapasitas pabrik 800.000 hingga 1 juta unit,” lanjut Lutfiel. Selain target pembangunan pabrik baru, NAYZ menyiapkan 8 hingga 15 stock keeping unit (SKU).

NAYZ juga menyiapkan ekspansi ekspor ke negara ASEAN, salah satunya Malaysia. Penjajakan negara tujuan ekspor ini telah dilakukan sejak 2022.

“Kita sebenarnya sudah menjajaki 2022 di Malaysia dan coba dalami lagi di 2023 untuk peluangnya, karena produk ini di negara-negara yang lebih berkembang dan lebih maju sebetulnya cukup. Tujuan negara ASEAN karena karena produk kami basisnya beras sedangkan konsumen beras yang paling banyak adalah di asean,” jelasnya.

Alhasil, dengan berberapa rencana ekspansi tersebut NAYZ menargetkan pendapatan mencapai Rp43 miliar di 2023. Sedangkan laba industri setelah pajak yang dibidik ialah 13 hingga 15 persen dari total pendapatan.

“Sesuai prospektus mengincar target pendapatan Rp43 miliar sangat optimis bisa tercapai karena trennya juga terus naik kita berharap kita bisa lebih dari itu,” jelasnya.

Menurut Lutfiel, pasar makanan bayi memiliki peluang yang cukup besar di tengah persaingan dengan asing.

“Industri makanan bayi saat ini banyak pemain asing, ini merupakan peluang yang sangat bagus makanya kami sangat optimis karena kami memang tumbuh dari bawah, artinya kita tumbuh sesuai dengan kebutuhan pelanggang (ibu-ibu),” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper