Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Baja PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) membidik total pendapatan sebesar US$1,87 miliar atau setara dengan Rp28,03 triliun (kurs jisdor Rp14.991) pada 2023.
Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan saat ini emiten yang dipimpinnya membidik EBITDA sebesar US$142 juta atau sekitar Rp2,12 triliun dan net income sebesar US$88,42 juta atau sebesar Rp1,32 triliun.
“Pada tahun 2023, KRAS secara konsolidasi menargetkan total pendapatan sebesar US$1,87miliar, EBITDA sebesar US$142juta, serta net income sebesar US$88,42juta,” katanya kepada Bisnis, Kamis (2/2/2023).
Target tersebut dikejar dengan serangkaian program yang akan fokus dikerjakan KRAS pada 2023. Purwono mengatakan program tersebut merupakan transformasi bisnis perusahaan melalui efisiensi biaya, kerja sama operasi dan menyukseskan klaster baja 10 juta ton pertahun, kerja sama dengan mitra dalam rangka reaktivasi fasilitas ISM BFC, serta pemenuhan kewajiban restrukturisasi Tranche B.
Sementara itu, alokasi Capex 2023 secara konsolidasi dianggarkan sebesar USD129,8 juta. Capex tersebut kata Purwono bersumber dari ekuitas perusahaan serta loan.
“Terdiri dari Capex pada Subholding PT Krakatau Sarana Infrastruktur sebesar USD115,5 juta dan Subholding PT Krakatau Baja Konstruksi Capex diproyeksikan sebesar USD14,3 juta,” jelasnya.
Baca Juga
Purwono mengaku, dalam periode restrukturisasi, KRAS tidak melakukan capex baru, sehingga tidak ada rencana tambahan pendanaan baru dari Bank atau lembaga keuangan lainnya. Untuk pengembangan bisnis perusahaan dilakukan melalui skema kerja sama dengan mitra strategis.
Sebelumnya dikabarkan bahwa dalam memenuhi kewajiban restrukturisasi tranche B, KRAS menjual dua anak usahanya kepada emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA).
Divestasi dua anak usaha KRAS ke TPIA ialah PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan PT Krakatau Tirta Industri (KTI) senilai Rp3,24 triliun, dengan rincian PT KSI di PT KDL oleh Chandra Asri adalah sebesar 70 persen dan saham PT KSI di PT KTI oleh Chandra Asri sebesar 49 persen.
Sementara itu, di pasar hari ini pukul 13.55 WIB, saham KRAS terpantu menguat tipis 0,62 persen ke posisi Rp322 per saham. Sepanjang perdagangan, KRAS bergerak di rentang Rp318 hingga Rp324 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp6,23 triliun.