Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak tertekan akibat indeks global dan menunggu mata uang rupiah untuk stabil. Analis menyarankan investor untuk mencermati saham-saham di sektor defensif.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan stochastic RSI melanjutkan penurunan dari overbought area, sementara MACD berpeluang membentuk death cross, jika IHSG break low 6.830. Support terdekat di kisaran 6.740-6.770.
Valdy memperkirakan resistance IHSG akan berada di level 6.920 dengan support di level 6.770.
"Tekanan bagi IHSG juga datang dari pelemahan mayoritas indeks global di Senin kemarin," ujar Valdy, Selasa (31/1/2023).
Hasil pertemuan Federal Reserve pada 2 Februari 2023 dini hari WIB juga diperkirakan menjadi fokus pelaku pasar di Indonesia, meskipun kenaikan suku bunga acuan diperkirakan hanya sebesar 25 bps. Kenaikan itu lebih lambat dari kenaikan dalam beberapa FOMC terakhir.
Dari dalam negeri Gubernur BI menyampaikan petunjuk bahwa posisi suku bunga acuan BI saat ini dinilai sudah cukup untuk menurunkan inflasi inti di Indonesia.
Baca Juga
Meski demikian, Valdy menuturkan untuk dapat mendorong kenaikan harga saham yang sensitif pada suku bunga, terutama bank, properti dan otomotif, nampaknya pasar masih menunggu konfirmasi stabilitas nilai tukar rupiah yang saat ini cenderung bertahan di bawah level psikologis Rp15.000 per dolar AS.
"Dengan demikian, saham-saham defensif masih menarik untuk beberapa hari ke depan, di antaranya INDF, MAPI, ICBP, KLBF dan UNVR," tuturnya. Speculative buy juga dapat diperhatikan pada saham HRUM, ADRO dan PTBA.
Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menilai pergerakan IHSG terlihat kembali dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang tekanan yang cukup terbatas, gejolak terhadap nilai tukar rupiah akan turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.
"Sementara itu, capital inflow yang mulai kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia menunjukkan bahwa minat investasi para investor asing belum surut, hal ini juga merupakan salah satu faktor yang turut mendorong penguatan IHSG dalam jangka pendek," jelasnya.
William memprediksi IHSG hari ini berkisar pada rentang 6.754–6.921. Adapun saham-saham yang layak dicermati adalah BBCA, ASII, INDF, TLKM, ICBP, AALI, CTRA, dan JSMR.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG melemah 0,53 persen atau 36,33 poin ke 6.836,14 pada 14.06 WIB.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di rentang 6.829,95-6.880,96.
IHSG sesi I melemah 0,45 persen atau 31,06 poin ke 6.841,41 pada sesi pertama perdagangan.
Sebanyak 230 saham menguat, 272 saham melemah, dan 198 saham stagnan.
IHSG melemah 0,49 persen atau 33,90 poin ke 6.838,57 pada 10.37 WIB.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 6.831,92-6.880,96.
IHSG melemah 0,21 persen atau 14,24 poin ke 6.858,23 pada awal perdagangan.
Sebanyak 164 saham menguat, 142 saham melemah, dan 217 saham stagnan.