Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak susunan Direksi PT Len Industri (Persero) selaku induk holding BUMN industri pertahanan Defend ID.
Perombakan direksi dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len Industri yang dilaksanakan di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Adapun surat keputusan telah disahkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir selaku pemegang saham Seri A PT Len Industri.
Berdasarkan surat tersebut pemegang saham memberhentikan dengan hormat Direktur Strategi Bisnis dan Portofolio Perusahaan Perseroan Teknologi dan Manajemen Portofolio Linus Andor Mulana Sijabat. Adapun direksi tersebut mengalami perubahan nomenklatur menjadi Direktur Teknologi dan Manajemen Portofolio yang diisi oleh Amalia Maya Fitri.
Selain itu, Direktur Teknologi Tazar Marta Kurniawan dipindahtugaskan menjadi Direktur Operasi. Kemudian, Direktur Keuangan dan SDM Indarto Pamoengkas beralih mengisi jabatan Direktur Keuangan dan SDM menjadi Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM.
Komisaris Utama PT Len Industri M. Herindra berharap dengan adanya perombakan direksi dapat memajukan industri pertahanan. Pengangkatan direksi baru juga diharapkan dapat mengangkat kinerja perseroan.
“Semoga dengan adanya Bu Amalia dapat membawa PT Len Industri (Persero) ke posisi yang lebih tinggi lagi dan semoga kedepannya harapan kemajuan industri pertahanan Indonesia dapat terwujud,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (30/1/2023).
Baca Juga
Berikut adalah susunan Direksi PT Len Industri (Persero) sekaligus Direksi holding Defend ID:
- Direktur Utama: Bobby Rasyidin
- Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM: Indarto Pamoengkas
- Direktur Bisnis dan Kerjasama: Wahyu Sofiadi
- Direktur Operasi: Tazar Marta Kurniawan
- Direktur Teknologi dan Manajemen Portofolio: Amalia Maya Fitri
Sebagai informasi, sebelumnya Direktur Utama Len Industri Bobby Rasyidin menyampaikan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham demi memperkuat pangsa pasar dan adanya pertumbuhan. Selain IPO, dia menuturkan upaya pertumbuhan dapat dilakukan dengan aksi korporasi melalui merger, akuisisi, dan divestasi.
"Jadi memang ada plan kita untuk melakukan merger establish JV, akuisisi dan apalagi untuk melakukan IPO," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (2/11/2022).
Bobby juga menargetkan dapat memperluas pangsa pasar hingga ke luar negeri melalui ekspor. Ia menyebut Defend ID tidak dapat mengandalkan pasar domestik untuk bisa menembus target 50 perusahaan pertahanan terbesar di dunia. "Untuk menjadi top 50 global company tentunya kita mau juga pasar ekspor," ujarnya.