Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Racikan Portofolio Star AM di Tengah Kenaikan Suku Bunga Acuan

Start AM akan mengurangi komposisi portofolio obligasi pemerintah yang cenderung lebih volatile di tengah kenaikan suku bunga. 
Industri reksa dana mendapatkan tantangan untuk mengejar target menggandakan investor di kala terpaan sentimen yang membuat 13 manajer investasi tersangkut kasus Jiwasraya. /Bisnis-Himawan L Nugraha
Industri reksa dana mendapatkan tantangan untuk mengejar target menggandakan investor di kala terpaan sentimen yang membuat 13 manajer investasi tersangkut kasus Jiwasraya. /Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana pasar uang menawarkan stabilitas return dan disebut cocok bagi investor yang risk-adverse atau menghindari risiko, sehingga akan terus diminati dan mengalami pertumbuhan asset under management (AUM) seiring prediksi kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia tahun ini. 

Chief Investment Officer Star Asset Management Susanto Chandra mengatakan minat terhadap reksa dana pasar uang di 2023 akan tetap menarik, mengingat suku bunga acuan yang tetap dalam level yang tinggi atau lebih tinggi dibandingkan dengan 2022. 

“Kami memproyeksikan suku bunga masih akan naik 1-2 kali lagi selama tahun 2023, sehingga suku bunga tahun 2023 akan lebih tinggi dibandingkan suku bunga di tahun 2022. Reksa dana pasar uang juga menawarkan stabilitas return dan cocok bagi investor yang risk-adverse sehingga kami percaya produk ini akan terus diminati dan mengalami pertumbuhan AUM,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Jumat (27/1/2023).

Susanto menjelaskan pihaknya mengatur strategi reksa dana pasar uang dengan mengurangi komposisi portofolio obligasi pemerintah yang cenderung lebih volatile di tengah kenaikan suku bunga. 

“Fokus ke obligasi korporasi dengan komposisi 60 persen hingga 80 persen dan deposito dengan komposisi 20–40 persen untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih baik,” jelasnya. 

Saat ini, produk reksa dana milik Star AM adalah Reksa dana Star Money Market, dimana per 30 Desember 2022, produk tersebut memiliki dana kelolaan sebesar Rp154,95 miliar. 

Strategi reksa dana Star Money Market, kata Susanto, adalah menginvestasikan sebagian dana kelolaan ke obligasi korporasi dengan minimum rating A- untuk menghasilkan return yang optimal. Tidak hanya itu, untuk manajemen risiko, Star AM melakukan analisa yang mendalam terhadap fundamental dan prospek emiten obligasi di dalam portfolio reksadana untuk menghindari risiko gagal bayar.  

“Di tahun 2022, Star AM berhasil membukukan imbal hasil sebesar 4 persen atau 1,48 persen lebih tinggi dibandingkan benchmark rata-rata deposito rupiah 1 bulan net yang sebesar 2,52 persen,” imbuhnya. 

Jenis-jenis investor yang cocok dengan produk reksa dana pasar uang menurut Susanto adalah investor dengan tingkat profil risiko yang rendah, investor yang memiliki kebutuhan likuiditas yang tinggi dan investor dengan jangka waktu investasi yang pendek atau kurang dari 1 tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper