Bisnis.com, JAKARTA — Tren kenaikan suku bunga acuan menjadikan reksa dana pasar uang berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan dengan tahun lalu. Sejumlah perusahaan asset management pun meracik strategi reksa dana pasar tersebut.
Direktur Batavia Aset Manajemen Eri Kusnadi menyebutkan pihaknya selalu menerapkan filosofi investasi fundamental aktif secara konsisten dan disiplin sesuai dengan mandat dari masing masing produk reksa dana.
“Pada tahun ini kami sedikit mengoptimalkan porsi time deposit kami ditengah kenaikan suku bungan domestik. Namun pasar obligasi yang kondusif belakangan ini juga turut membantu kinerja reksa dana pasar uang kami,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Jumat (27/1/2023).
Eri mengatakan racikan reksa dana pasar uang dari pihaknya akan mengombinasikan deposito, obligasi negara, dan obligasi korporasi.
“Kami cukup puas dengan kinerja reksa dana pasar uang kami yang cukup stabil dan konsisten pada tahun lalu. Kami selalu mengedepankan kualitas produk dan perbedaan strategi yang jelas antar produk nya. Sehingga seperti nya kami belum akan menambah RDPU publik yang baru,” lanjutnya.
Tujuan investasi seperti dana darurat atau investor konservatif, kata Eri, memang lebih disarankan investasi di reksa dana pasar uang. Situasi dimana suku bunga sedang dalam tren kenaikan disebut memiliki potensi imbal hasilnya juga masih bisa lebih menarik dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga
“Reksa dana pasar uang cocok untuk semua kalangan yang membutuhkan investasi dengan tingkat volatilitas dan risiko yang relatif lebih rendah,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Investment Management Ezra Nazula mengatakan reksa dana pasar uang akan terus diminati investor mengingat karakteristik nya memiliki volatilitas yang rendah, cocok untuk investor yang masih pemula dan tidak ingin banyak pergerakan investasi, mencari kestabilan dari sisi pengelolaan kebutuhan jangka pendek mereka.
“Dengan tingkat suku bunga telah atau mendekati puncaknya maka daya tarik reksadana pasar uang terus ada karena imbal hasil yang ditawarkan menarik dan dapat memberikan hasil diatas tabungan dengan likuiditas yang tinggi,” katanya, Jumat (27/1/2023).
Ezra menjelaskan instrumen di reksa dana pasar uang selain deposito perbankan dapat juga di obligasi pemerintah dan korporasi dgn tenor dibawah setahun sehingga dapat memberikan yield pickup yang menarik.
“Tahun lalu dengan suku bunga merangkat naik reksa dana pasar uang masih dapat memberi kinerja positif. Kami perkirakan tahun ini potensi kinerja dapat lebih tinggi dibanding tahun lalu,” imbuhnya.