Bisnis.com, JAKARTA — Crazy rich Hermanto Tanoko mengungkap rencananya untuk memboyong lebih banyak perusahaan Grup Tancorp untuk menggalang dana lewat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Terbaru, Grup Tancorp mengusung PT Penta Valent Tbk. (PEVE). Perusahaan distribusi alat kesehatan itu menjadi perusahaan tercatat ketujuh dari Grup Tancorp.
PEVE melantai pada Selasa (24/1/2023) dan menawarkan 353,12 juta saham di harga Rp149 sehingga berhasil menghimpun dana IPO Rp52,61 miliar. Di hari pertamanya di Bursa, saham PEVE bergerak menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,23 persen ke posisi Rp200.
Kepemilikan saham PEVE oleh Hermanto Tanoko sendiri direpresentasikan oleh PT Tancorp Mega Buana yang menggenggam 712,50 juta saham PEVE atau setara dengan 40,35 persen.
Berkaitan dengan rencana untuk membawa perusahaan dalam Grup Tancorp untuk IPO, Hermanto Tanoko yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Penta Valent memberi sinyal akan kembali melakukan aksi penggalangan dana.
“Semoga ada satu lagi yang melantai. Dalam enam tahun sendiri sudah ada tujuh yang menjadi perusahaan terbuka,” kata Hermanto saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga
Sebelum PEVE, perusahaan terakhir Grup Tancorp yang melaksanakan IPO adalah produsen cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA). AVIA listing pada 8 Desember 2021 dan berhasil menghimpun Rp5,77 triliun dalam aksi korporasi itu.
Aksi korporasi lain yang dilakukan Grup Tancorp adalah akuisisi emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK). Akuisisi tersebut membuat perusahaan Crazy Rich Surabaya itu menjadi pengendali baru CAKK.
PT Tancorp Bangun Indonesia (TBI) telah melakukan pembelian saham CAKK di pasar negosiasi dari PT Marissi Idola Sumber Sejahtera, Johan Silitonga, dan Luciana Sutanto pada 19 Oktober 2022.
Total saham yang dibeli adalah 662 juta lembar atau setara dengan 55 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan. Saham tersebut dibeli di Harga Rp229 per lembar sehingga total transaksi akuisisi mencapai Rp151,59 miliar (Rp151.598.000.000). Sampai 31 Desember 2022, porsi kepemilikan TBI di CAKK mencapai 752,63 juta saham yang setara dengan 62,54 persen.
Hermanto juga membuka peluang untuk kembali mengakuisisi perusahaan yang prospektif. Hal ini tak lepas dari strategi Grup Tancorp untuk melanjutkan ekspansi meskipun terdapat bayang-bayang resesi pada perekonomian global.
“Di masa pandemi kami akan terus ekspansi dan ini adalah kesempatan untuk tumbuh. Untuk ekspansi, jika memang ada yang cocok pasti,” kata dia.