Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpotensi Lanjutkan Tren Penguatan, Phintraco Sekuritas Jagokan Saham-saham Perbankan

IHSG pada perdagangan hari ini masih berpotensi lanjutkan penguatan ke level 6.940.  Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham perbankan.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan menuju level 6.940 pada perdagangan hari ini Selasa (24/1/2023), dengan saham-saham perbankan bisa menjadi pilihan. 

Tim riset Phintraco Sekuritas mengatakan secara teknikal penguatan IHSG dapat terjadi jika dapat breakout level 6.880. Penguatan IHSG tak lepas dari mayoritas indeks global yang bergerak positif pada perdagangan Senin (23/1/2023).

“Secara teknikal, penguatan ini dapat terjadi, jika terdapat konfirmasi breakout di 6880. Sementara mayoritas indeks utama regional masih libur untuk merayakan Lunar New Year pada Selasa (24/1),” ujar Phintraco Sekuritas dalam riset, Selasa (24/1/2023).

Dari pasar global, Nasdaq menguat 2,01 persen dan memimpin penguatan indeks Wall Street pada Senin (23/1/2023). Saham manufaktur menjadi sektor yang menguat paling signifikan dengan adanya ekspektasi pulihnya permintaan seiring pelonggaran pembatasan Covid-19 di Cina.

Sentimen lainnya adalah pernyataan Gubernur the Fed Christopher Waller yang mendukung kenaikan sukubunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). Waller menilai sukubunga acuan saat ini sudah cukup tinggi untuk menekan perekonomian AS.

Sentimen tersebut juga turut mendorong penguatan mayoritas indeks di Eropa. Pelaku pasar Eropa kembali menilai potensi outlook perekonomian di Eropa.

“Terlebih, inflasi di sejumlah negara Eropa, termasuk Euro Area juga cenderung turun di Desember 2022 dibanding bulan sebelumnya,” ujar tim riset Phintraco Sekuritas.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat melanjutkan tren penguatan seiring adanya keyakinan bank sentral AS atau The Fed akan memperlambat kenaikan suku bunga pada 1 Februari 2023.

Adapun penguatan rupiah terhadap dolar AS juga didorong oleh penurunan yield obligasi dalam 2 bulan terakhir. Kemudian antisipasi Bank Indonesia (BI) dengan menaikan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) juga memperkuat potensi rebound lanjutan rupiah.

“Dengan demikian, kami perkirakan rebound lanjutan pada saham-saham bank, terutama BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI masih dapat berlanjut di hari ini (24/1),” ujar tim riset Phintraco Sekuritas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper