Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel seri pertama di 2023 pada hari ini, Kamis (19/1/2023). Akan ada dua seri yang dilelang pemerintah yakni SBR012 T2 dan SBR012 T4. Pemerintah optimis kedua seri tersebut akan ramai dan diminati investor.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan optimis penyerapan dua surat berharga itu akan tetap tinggi. Tingkat kupon floor batas bawah akan jadi daya tarik bagi investor.
"Dengan tingkat kupon floor cukup menarik, kami optimis masyarakat akan menyambut baik penerbitan SBR012-T2 dan SBR012-T4, yang mulai ditawarkan pada tanggal 19 Januari ini," kata Deni kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).
Deni mengungkapkan target penawaran terhadap dua seri SBN ritel ini bisa tembus 10 triiun. “Target total Rp10 triliun", ujarnya.
Dia juga meyakini SBR012 T4, bakal tetap diminati oleh investor meski bertenor panjang. Hal ini berkaca dari tingginya pertumbuhan kepemilikan SBN non-ritel seri FR dan PBS.
"Misalnya yg bertenor 10, 15 hingga 20 tahun," kata Deni.
Baca Juga
Berdasarkan data di laman Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kedua SBR tersebut akan ditawarkan secara online. Masa penawaran dua seri SBN ritel dibuka pada 19 Januari 2023 09.00 WIB dan ditutup pada 9 Februari 2023 pukul 10.00 WIB.
Berikut adalah rincian kupon kedua seri SBN ritel tersebut:
1.) SBR012 T2
- Tenor dua tahun dengan tanggal jatuh tempo 10 Februari 2025
- Tingkat Kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 15 Februari 2023 - 10 Mei 2023) sebesar 6,15 persen. Tingkat kupon itu berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 5,50 persen ditambah spread tetap 65 bps (0,65 persen).
- Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan Jatuh Tempo.
- Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 65 bps (0,65 persen).
- Tingkat kupon sebesar 6,15 persen berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor). Tingkat kupon minimal ini tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
- Tanggal setelmen early redemption 11 Maret 2024.
- Maksimum pemesanan Rp5 miliar.
2.) SBR012 T4
- Tenor empat tahun dengan tanggal jatuh tempo 10 Februari 2027.
- Tingkat Kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 15 Februari 2023 - 10 Mei 2023) sebesar 6,35 persen, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 5,50 persen ditambah spread tetap 85 bps (0,85 persen).
- Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada Tanggal Penyesuaian Kupon sampai dengan Jatuh Tempo.
- Penyesuaian Tingkat Kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 85 bps (0,85 persen).
- Tingkat kupon sebesar 6,35 persen berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
- Tanggal setelmen early redemption 10 Maret 2025
- Maksimum pemesanan Rp10 miliar.
Diketahui, SBR012 T4 dan SBR012 T2 memiliki kupon mengambang dengan tingkat minimal (floating with floor) mengacu pada suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.
Untuk SBR012 T4 memiliki tenor 4 dengan tingkat kupon minimal (floor) 6,35 persen. Sementara itu, SBR012 T2 bertenor 2 tahun dengan floor 6,35 persen.
Kedua seri SBN Ritel memiliki nilai maksimal early redemption sebesar 50 persen dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi.
Proses pemesanan pembelian SBR012-T2 dan SBR012-T4 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan setelmen/konfimasi.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.