Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Targetkan Penawaran SBR0012 T2 dan SBR0012 T4 Capai Rp10 Triliun

Pemerintah menargetkan penawaran terhadap dua seri surat berharga negara (SBN) ritel SBR0012 T2 dan SBR0012 T4 mencapai Rp10 triliun.
ilustrasi obligasi
ilustrasi obligasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan penawaran terhadap dua seri surat berharga negara (SBN) ritel SBR0012 T2 dan SBR0012 T4 mencapai Rp10 triliun.

Kedua savings bond ritel (SBR) tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat mulai Kamis (19/1/2023) esok dan ditutup pada 9 Februari 2023 mendatang.

 “Target total Rp10 triliun,” kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan kepada Bisnis, Kamis (19/1/2023).

Deni mengaku optimistis penyerapan dua seri surat berharga negara (SBN) ritel, SBR012 T2 dan SBR012 T4 bakal tetap tinggi.  Menurut dia, tingkat kupon floor batas bawa akan jadi daya tarik bagi investor.

Diketahui, SBR012 T4 dan SBR012 T2 memiliki kupon mengambang dengan tingkat minimal (floating with floor) mengacu pada suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.

Untuk SBR012 T4 memiliki tenor 4 dengan tingkat kupon minimal (floor) 6,35 persen. Sementara itu, SBR012 T2 bertenor 2 tahun dengan floor 6,35 persen.

"Dengan tingkat kupon floor cukup menarik, kami optimis masyarakat akan menyambut baik penerbitan SBR012-T2 dan SBR012-T4, yang mulai ditawarkan pada tanggal 19 Januari - 9 Februari 2023," kata Deni kepada Bisnis, Rabu (18/1/2023).

Deni juga meyakini  SBR012 T4, bakal tetap diminati oleh investor meski bertenor panjang. Hal ini berkaca dari tingginya pertumbuhan kepemilikan SBN non-ritel seri FR dan PBS.

"Misalnya yg bertenor 10, 15 hingga 20 tahun," kata Deni.

Lebih lanjut, Deni menyebut pada masa penawaran SBR012 T2 dan SBR012 T4, tak ada SBN ritel yang akan jatuh tempo. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, SBN ritel yang paling dekat jatuh temponya pada Maret 2023 mendatang.

"Pada masa penawaran ini, tidak ada SBN Ritel yang akan jatuh tempo," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) ritel seri pertama di 2023 pada Kamis (19/1/2023). Ada dua seri yang akan dilelang pemerintah yakni SBR012 T2 dan SBR012 T4.

Berdasarkan data di laman Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kedua SBR tersebut akan ditawarkan secara online.

Kedua seri Savings Bond Ritel tersebut memiliki kupon mengambang dengan tingkat minimal (floating with floor) mengacu pada suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper