Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Garuda Indonesia (GIAA) Ambrol Dilepas Para Kreditur?

Emiten BUMN maskapai penerbagangan, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) sebut saham ambrol karena ada indikasi penjualan oleh para kreditur.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN maskapai penerbagangan, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) sebut saham ambrol karena ada indikasi penjualan oleh para kreditur yang melakukan obligasi wajib konversi saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi, GIAA mengungkapkan terdapat salah satu transaksi penambahan modal berasal dari konversi utang Kreditur yang telah direalisasikan pada 28 Desember 2022 lalu, dengan persentase kepemilikan saham kreditur sebesar 22,63 persen. 

Konversi utang kreditur terhadap saham itu berdasarkan Perjanjian Perdamaian sebagaimana diatur dalam Putusan Homologasi Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat tertanggal 27 Juni 2022, yang telah memiliki kekuatan hukum tetap sesuai Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 1454 K/Pdt.Sus-pailit 2022 tertanggal tanggal 26 September 2022.

“Adapun konversi saham tersebut tidak memiliki ketentuan Lock-Up Period sehingga saham tersebut dapat dijual sewaktu-waktu. Oleh karenanya, saham yang dimiliki kreditur dimungkinkan untuk dilepas bilamana kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di Perseroan guna memperoleh manfaat yang lebih likuid,” tulis GIAA dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (19/1/2023).

Manajemen Garuda Indonesia juga menjelaskan berdasarkan analisa perseroan, aktivitas perdagangan pada periode 3 Januari sampai dengan 11 Januari 2023 berasal dari aktivitas kreditur Perseroan yang memiliki porsi kepemilikan saham.

Lebih lanjut, GIAA juga mengaku tidak berencana melakukan aksi korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa.

“Dalam hal terdapat rencana tersebut maka Perseroan akan menyampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” tulis GIAA.

Selain itu, maskapai pelat merah itu akan melakukan penguatan fundamental. Salah satunya , menambah armada berbadan kecil (narrow body) untuk mendukung operasional.

“Dengan demikian, Perseroan diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia. Selain itu, Garuda Indonesia Group juga akan terus mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan dengan armada yang memadai melalui optimalisasi restorasi armada. Perseroan juga tengah dalam persiapan untuk dapat melayani penerbangan haji di tahun 2023,” tulis GIAA.

Adapun, saham emiten BUMN maskapai penerbangan, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menghijau setelah sempat menyentuh level di bawah 100.

Berdasarkan data RTI Infokom, Kamis (19/1/2023) pukul 11.35 WIB, saham GIAA berada di level Rp103 per saham naik 3 poin atau 3 persen dibanding saat penutupan perdagangan, Rabu (18/1/2023) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper