Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran dan logistik PT Trans Power Marine Tbk. (TPMA) gencar menambah armada kapal pada 2023 seiring dengan moncernya bisnis batu bara.
Rudy Sutiono, Corporate Secretary TPMA, menyampaikan perusahaan melakukan sejumlah penambahan armada kapal pada 2023. Pada kuartal I/2023, 7 unit kapal tongkang dan kapal tunda mulai diserahterimakan dengan investasi sekitar US$20 juta atau setara Rp302,74 miliar (estimasi kurs Jisdor Rp15.137 per dolar AS).
"Sementara itu, 30 unit kapal tunda dan tongkang baru milik PT Trans Logistik Perkasa yang merupakan anak perusahaan TPMA dengan total nilai investasi US$80 juta (sekitar Rp1,21 triliun) akan diserahterimakan pada tahun 2023," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/1/2023).
Pada 2023, PT Trans Losgitik Perkasa juga menargetkan pembelian kapal tunda dan tongkang sebanyak 40 unit yang diharapkan prosesnya akan selesai pada 2024.
Rudy menyampaikan, bisnis pengangkutan batu bara pada tahun 2023 masih tetap menjanjikan sehingga perusahaan gencar menambah kapal. Di sisi lain, TPMA secara finansial sangat sehat sehingga mampu berkembang dan berkompetisi.
Pada penghujung 2022, TPMA mendapatkan kontrak baru pengangkutan batu bara dari PT Indexim Coalindo dengan volume 2,5 juta ton senilai US$10 juta dan jangka waktu kontrak selama 2 tahun yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak.
TPMA juga berhasil melakukan perpanjangan kontrak pengangkutan dengan beberapa kliennya, antara lain PT Borneo Indo Bara, PT Dian Ciptamas Agung, PT Pelayaran Bahtera Adiguna, PT Exploitasi Energi Indonesia, dan PT Dwi Guna Laksana dengan jangka waktu perpanjangan kontrak bervariasi 1-3 tahun.
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham TPMA naik 0,44 persen atau 2 poin menjadi Rp452. Kapitalisasi pasarnya Rp1,19 triliun dengan valuasi PER 6,1 kali dan PBV 0,92 kali. Sepanjang 2023, saham TPMA turun 2,16 persen, tetapi masih naik 24,18 persen dalam 3 bulan terakhir.